Kisah Anggota Pleasure Squad yang Khusus Pemuas Nafsu Para Pejabat Korea Utara
Anggota Pleasure Squad adalah gadis-gadis cantik yang direbut paksa dari keluarga dan dikarantina dalam asrama khusus.
Melansir Fox News, Selasa (21/4/2020), pejabat itu menggambarkan kemungkinan adanya krisis kemanusiaan skala besar di Korea Utara dengan jutaan orang yang menghadapi kelaparan dan perpindahan massal warga Korea Utara ke Cina.

Kim Jong Un Dapat Surat 'Istimewa' dari Trump. (BBC)
Sumber-sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana itu akan sangat bergantung pada China untuk turun tangan dan membantu mengelola situasi di dalam Korea Utara.
Hal itu sebagian karena kedekatan China dan sebagian karena tantangan logistik dari AS yang menyediakan bantuan kemanusiaan.
Meski kabar kondisi kesehatan Kim beredar, secara spesifik kondisi Kim masih belum jelas, karena Korea Utara terkenal karena menahan dan memelintir berita di dalam perbatasannya.
Para pejabat Korea Selatan meremehkan implikasi dari laporan-laporan ini, tidak mencatat aktivitas luar biasa di Korea Utara.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan, dalam menanggapi laporan, bahwa "itu tidak benar" dan bahwa "tidak ada tren khusus."
"Kami tidak memiliki informasi untuk mengonfirmasi tentang rumor masalah kesehatan Pemimpin Kim Jong Un yang telah dilaporkan oleh beberapa media," kata juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kang Min-seok.
"Juga, tidak ada perkembangan tidak biasa yang terdeteksi di Korea Utara," tambahnya.
Spekulasi sering muncul tentang kepemimpinan Korea Utara berdasarkan kehadiran di acara-acara penting negara.

Kim Jong Un bersama politisi senior Choe Ryong Hae (kyodo)
Sebuah sumber intelijen mengatakan kepada Fox News pada Senin bahwa ada kecurigaan bahwa Kim tidak sehat sejak 15 April setelah dia tidak menghadiri acara terpenting Korea Utara, hari ulang tahun kakeknya Kim II Sung.
Kantor Berita Pusat Korea Utara mengklaim Kim memimpin pertemuan pada 11 April yang membahas pencegahan virus corona dan memilih saudara perempuannya sebagai anggota pengganti biro politik Partai Buruh yang berkuasa.
Media pemerintah sejak itu melaporkan bahwa Kim juga mengirim salam kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel serta "penyebaran ulang tahun" kepada dua pejabat Korea Utara dan seorang centenarian baru.
Sementara itu, sumber mengatakan kepada Fox News bahwa Gedung Putih mengetahui laporan kesehatan Kim, tetapi belum ada konfirmasi tentang kondisinya. Namun, sumber yakin, Gedung Putih tahu kondisi Kim Jong Un saat ini.
Pembicaraan antara Presiden Trump dan Kim mengenai program nuklir Korea Utara telah lama terhenti.
Satu sumber mencatat bahwa selama pertemuan puncak terakhir mereka, orang asing yang dekat dengan Kim mencatat pernafasan luar biasa berat untuk seseorang seusianya.
Pada hari Selasa, Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pemerintah sedang "mengawasi laporan dengan cermat."
"Kami memantau laporan ini dengan sangat cermat dan seperti yang Anda tahu Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers yang bebas di sana, mereka sangat keliru dengan informasi yang mereka berikan pada banyak hal, termasuk kesehatan Kim Jong Un," Kata O'Brien.
Korea Utara Tutup Semua Informasi di Perbatasan.

Kim Jong Un dan adiknya Kim Yo Jong (kyodo)
Dalam pemberitaan sebelumnya, sejak 15 April lalu, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menjadi pusat perhatian karena absen dari perayaan ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung.
1. Intelijen Sebut Kondisi Kim Jong Un Kritis Setelah Operasi Kardiovaskular
Ternyata, dilaporkan dari Daily NK, harian berbasis di Korea Selatan yang fokus pada pemberitaan Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong Un menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April lalu.
Diketahui bahwa kebiasaan merokok, bekerja berlebihan dan kondisi kesehatan obesitas yang dialami Kim merupakan alasan kenapa pemimpin otoriter Korea Utara itu harus dioperasi.
2. Jika Kondisi Kim Jong Un Memburuk, Korea Utara Akan Ditutup
Seorang profesor bernama Yang Moo-jin dari Universitas Studi Korea Utara mengatakan bahwa negara itu akan ditutup jika pemimpin mereka, Kim Jong Un mengalami penurunan kondisi kesehatan yang memburuk.
Menurut Yang, adalah hal yang tidak mungkin bahwa tenaga medis atau orang lain di sekitar Kim akan berani bicara tentang kondisi kesehatannya dalam keadaan apa pun.
Lantas, apakah Korea Utara benar-benar akan ditutup?
3. Sakit karena Covid-19?
Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, masing-masing berusia 42 tahun dan sama-sama pernah terinfeksi virus corona.
Dikabarkan, dokter ini pernah merawat Kim.
Kepada media China, dokter yang merawat mereka mengatakan kalau kulit keduanya menghitam.
Dr Yi dan Dr Hu adalah teman atau kawan dari Dr Li Wenliang, pihak pertama yang memperingatkan adanya virus corona dan dihukum akibat tindakannya.
4. Adik Perempuannya Disebut Calon Pengganti Terkuat
Kondisi kritis pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un membuat banyak spekulasi merebak.
Salah satunya, adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong dianggap sebagai calon pengganti Kim Jong Un yang paling kuat.
Kim Yo Jong (31) sejauh ini juga telah mewakili pemerintah Korea Utara dalam urusan dengan pemerintah Korea Selatan. (*)
Artikel telah tayang di Grid.id dengan judul:Tahu Kim Jong-un Kritis, AS Siapkan Rencana Darurat, Ini Kondisi yang Paling AS Takutkan Terjadi di Korut Jika Sang Pemimpin Meninggal