Ramadhan 2020

MUI Kota Medan Jelaskan Hukum Puasa Bagi Orang yang Terpapar Covid-19

Hukum berpuasa bagi orang yang sakit telah diatur oleh dalam Al-Qur'an.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Juang Naibaho
Istimewa
Doa menjelang Ramadhan 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Liska Rahayu

TRI BUN-MEDAN.Com, MEDAN - Hukum berpuasa bagi orang yang sakit telah diatur oleh dalam Al-Qur'an.

Tentunya ada beberapa keringanan yang didapatkan oleh orang yang sedang sakit dalam menjalankan ibadah puasa.

Jadi bagi yang sedang sakit di bulan puasa ini jangan khawatir, bisa mengganti puasa yang batal setelah bulan Ramadan, atau setelah sembuh.

Lalu bagaimana hukum berpuasa bagi orang yang terpapar atau positif Covid-19?

Ketua MUI Kota Medan Prof Dr H M Hatta menjelaskan, sesuai dengan surat Al-baqarah ayat 184 yang berbunyi;

"ayyaaman ma’duudaatin faman kaana minkum mariidhan aw ‘alaa safarin fa’iddatun min ayyaamin ukhara wa’alaa alladziina yuthiiquunahu fidyatun tha’aamu miskiinin faman tathawwa’a khayran fahuwa khayrun lahu wa-an tashuumuu khayrun lakum in kuntum ta’lamuuna."

Maka dia boleh mengganti puasanya di hari yang lain.

"Sesuai dengan surat al baqarah ayat 184 jadi siapa yang sakit, atau yang dalam musafir dia boleh mengganti puasanya pada hari yang lain," ujarnya, Jumat (24/4/2020).

Hatta menjelaskan, dia seseorang terpapar Covid-19 dan masih bisa diharapkan untuk puasa pada hari lain, setelah sembuh, maka orang tersebut wajib mengganti puasanya.

"Dia boleh tidak berpuasa," ucapnya.

Itupun, kata Hatta, jika yang merasakan sakit masih sanggup untuk berpuasa, tentu orang tersebut bisa berpuasa.

Namun jika dia merasa tidak sanggup karena sakitnya tersebut, maka dia boleh menggantinya di hari lain.

(yui/TRI BUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved