Presiden Jokowi Terima dan Setujui Pengunduran Diri Dua Staf Khususnya, Andi Taufan dan Belva Devara

Dua staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial mengundurkan diri. Berikut penjelasan keduanya.

Editor: AbdiTumanggor
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi dalam Live Keterangan Pers Presiden RI, Istana Bogor, 31 Maret 2020 yang disiarkan langsung dari kanal Youtube Sekretariat Presiden. 

Sebagai figur di dalam lingkaran Istana, banyak yang menilai posisinya sebagai CEO Ruangguru berpotensi konflik kepentingan. Apalagi, setelah perusahaannya ditunjuk jadi mitra penyelenggara pelatihan online Kartu Prakerja.

Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990 ini merupakan alumnus dari 3 universitas bergengsi di Amerika Serikat yakni Harvard University, Massachusetts Institute of Technology, dan Stanford University.

Profil Belva Devara, sapaan akrabnya, mulai merintis startup Ruangguru pada tahun 2014 bersama rekannya Iman Usman yang diplot sebagai chief product & partnership officer.

Ruangguru merupakan aplikasi yang memungkinkan murid dan guru privat berinteraksi secara daring tanpa tatap muka. Terbentuknya Ruangguru dilandasi kesulitan Iman beserta Belva dalam mencari guru les privat yang berkualitas.

Di tengah kebimbangan tersebut, Iman dan Belva berdiskusi hingga muncul ide untuk mendirikan usaha rintisan yang dapat menampung guru les privat di seluruh Indonesia.

Mereka berpandangan bahwa murid berhak untuk memilih guru les privat terbaik yang sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan setiap murid.

Kehadiran Ruangguru diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh pendidikan tambahan di luar jam sekolah tanpa perlu memikirkan sekat waktu, tempat, atau kemacetan lalu lintas yang lazim terjadi di kota-kota besar Tanah Air.

Saat ini, jumlah guru les privat yang bergabung dalam Ruangguru mencapai lebih dari 47.000 orang dengan mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali. Komisi dari pembayaran sebesar 20 persen tarif per jam.

Sejak berdiri pada 2014, Ruangguru telah berhasil mendapatkan suntikan modal dari investor asing, seperti East Ventures dan Venturra Capital.

Staf Khusus Adamas Belda Devara
Staf Khusus Adamas Belda Devara (kontan)

Klarifikasi Belva terkait Ruangguru di Kartu Prakerja

Belva sendiri mengklarfikasi terkait posisinya sebagai Stafsus Jokowi namun masih tercatat sebagai CEO Ruangguru.

Dia mengatakan, pemilihan Ruangguru sebagai mitra pelatihan di Kartu Prakerja sudah sesuai prosedur.

"Saya tidak ikut dalam pengambilan keputusan apa pun di program Prakerja, termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya. Semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO)," jelas Belva dalam klarifikasinya. 

Belva merupakan satu dari tujuh Stafsus Jokowi yang dilantik pada tahun lalu. Selain Belva, keenam Stafsus lainnya adalah Founder dan CEO Amartha Syah Devara Andi Taufan Garuda Putra (33), Founder dan CEO Creativepreneur Putri Tanjung (23).

Kemudian Pendiri Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf (33).

Bisnis Ruangguru berawal dari keprihatinan pendidikan

Menurut Belva, banyak anak-anak Indonesia yang punya potensi besar, namun tak punya banyak kesempatan untuk berkembang. Kualitas pendidikan yang rendah jadi faktor utamanya.

Bahkan pendidikan di kota besar seperti Jakarta saja, jauh tertinggal dengan pendidikan di negara-negara maju.

"Salah satu Professor dari Harvard University, dia bikin artikel menghitung level pendidikan anak-anak Jakarta itu dimana lalu dibandingkan negara maju," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara DBS Asian Insight Conference, Februari 2019 lalu.

"Ternyata untuk mengejar ketertinggalan butuh waktu 128 tahun. Luar biasa tertinggal," sambung dia.

Padahal Indonesia tak hanya Jakarta. Banyak daerah lain yang kualitas pendidikannya jauh tertinggal dari Jakarta.

Penyebabnya, tentu saja mulai dari infrastruktur sekolah yang memadai, kurangnya guru yang berkualitas, hingga minimnya buku bacaan.

Sampai pada satu hari, dia mencoba untuk mengaplikasikan penggunanan teknologi untuk sarana belajar dan mengajar. Tentu saja ide tak datang dari langit, tetapi hasil dari proses diskusi yang tak sebentar.

"Kita bisa tahu cara memecahkan suatu masalah setelah kita coba dan dapat feedback-nya, terus sembari kita ngobrol di warung-warung, dengan siswa, kepala sekolah, hingga Kemendikbud," kata dia.(*)

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Belva Devara Mundur dari Staf Khusus Presiden dan Profil Belva Devara, Stafsus Jokowi dan CEO Startup Mitra Pelatihan di Kartu Prakerja

Dan berjudul: Andi Taufan Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden dan Jokowi Setujui Pengunduran Diri Andi Taufan dari Stafsus Presiden

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved