Virus Corona
Tanpa Lockdown dan Penutupan Keramaian Swedia Sukses Atasi Covid-19, ternyata Ini Rahasianya
Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menyebut kedisiplinan warga Swedia lah yang membuat penyebaran Covid-19 tidak separah negara Eropa.
Ketika mayoritas negara di Eropa melakukan lockdown (karantina wilayah) untuk menanggulangi pandemi Covid-19, Swedia menjadi negara satu dari sedikit negara yang membiarkan kehidupan masyarakatnya berjalan seperti biasa.
Tidak ada lockdown, tidak ada penutupan pusat-pusat keramaian, tidak ada larangan berkumpul.
Pemerintah Swedia hanya melarang pertemuan lebih dari 50 orang dan kunjungan ke panti jompo.
Kini puncak pandemi Covid-19 berlalu di Eropa setelah merenggut seraturan ribu nyawa di Italia, Spanyol, Perancis, Inggris.
Hingga Sabtu (25/4/2020), Spanyol mencatat 219.764 Covid-19 (22.524 orang meninggal), Italia mencatat 192.994 Covid-19 (25.969 orang meninggal), Perancis mencatat 159.828 Covid-19 (22.245 orang meninggal), Inggris mencatat 143.464 Covid-19 (19.506 orang meninggal).
Sementara Sweden hanya mencatat 17.567 Covid-19 di mana 2.152 orang meninggal.
Kenapa Swedia yang tidak menerapkan lockdown atau penutupan tempat umum justeru mempunyai kasus Covid-19 yang rendah?

Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menyebut kedisiplinan warga Swedia lah yang membuat penyebaran Covid-19 tidak separah negara Eropa.
Mayoritas warga Swedia setuju terhadap pernyataan terbuka perdana menteri mereka. K
ecenderungan itu muncul dalam survei nasional yang dilakukan Novus, firma jajak pendapat di Swedia.
Terdapat kepercayaan yang tinggi oleh masyarakat Swedia terhadap pemerintah mereka.
Itulah yang diyakini mendorong mereka secara sukarela menjalankan anjuran otoritas.
Demografi juga menjadi faktor kunci dalam pertimbangan kebijakan pemerintah Swedia terhadap Covid-19.
Berbanding terbalik dengan negara kawasan Mediterania yang dalam satu rumah tangga terdiri dari beberapa generasi usia, lebih dari setengah rumah tangga di Swedia hanya terdiri dari satu orang. Fakta itu menurunkan tingkat penyebaran virus corona di antara anggota keluarga.