News Video

Toge Panyabungan Kuliner Berbuka Khas Mandailing, Boru Nasution Jaga Resep Keluarga Selama 16 Tahun

Di antara makanan tersebut, ada satu kuliner berbuka puasa yang rutin diburu oleh warga khususnya di Sumatra Utara yaitu Toge Panyabungan.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Toge Panyabungan Kuliner Berbuka Khas Mandailing, Boru Nasution Jaga Resep Keluarga Selama 16 Tahun

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Saat bulan Ramadan tiba, banyak olahan kuliner berbuka puasa khas dari berbagai daerah yang dapat kita temukan di sepanjang jalan maupun di kawasan bazar Ramadan.

Mulai dari makanan tradisional dan minuman khas daerah yang menjadi pilihan masyarakat untuk menu berbuka.

Di antara makanan tersebut, ada satu kuliner berbuka puasa yang rutin diburu oleh warga khususnya di Sumatra Utara yaitu Toge Panyabungan.

Toge Panyabungan banyak ditemui saat bulan Ramadan.

Ada Toge Panyabungan yang sudah dijalankan selama tiga generasi lebih dari 16 tahun yaitu Toge Panyabungan Boru Nasution.

Warung yang terletak di Jalan Gereja, Sei Agul, Kecamatan Medan Barat ini ramai dikunjungi warga mulai dari sore hingga jelang berbuka puasa.

Pemilik warung, Khadijah Nasution mengungkapkan bahwa ia bersama kedua anak dan keponakannya sudah berjualan lebih dari 16 tahun dengan menjual beraneka macam makanan kuliner lainnya.

"Kita sudah jual toga panyabungan lebih 16 tahun lamanya. Aslinya orang tua ibu, ibu yang meneruskan minuman tradisional ini," tutur Khadijah, Sabtu (25/4/2020).

"Kita sudah berjalan di tiga generasi. Selain Toge Panyabungan kita ada jual onde-onde, lupis, candil. Macam-macam ibu jual ada Risol juga," sambungnya.

Khadijah menerangkan bahwa khas dari Toge Panyabungan ini ada berbagai macam campuran.

"Khasnya di Toge Panyabungan itu ada lupis, candil, tape juga jadi lengkap dia. Untuk harga kita jual Rp. 15 ribu per porsinya," ujarnya.

Khadijah menyebutkan bahwa selama bulan Ramadan omset dari warungnya meningkat hingga 4 hingga 5 kali lipat.

"Kalau hari biasa habis 100 porsi untuk toge panyabungan, kalau bulan Ramadan paling tidak habis 500 porsi per hari. Omsetnya kalau di hari biasa itu per hari Rp 600 ribu sedangkan untuk bulan Ramadan bisa mencapai Rp 3,5 juta per harinya," terangnya.

Warung Khadijah buka mulai pukul 11 hingga 5 sore untuk hari biasa dan khusus di bulan Ramadan, ia dan anak-anaknya sudah mulai berjualan sejak pukul 3 hingga 6 sore.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved