Imbas Virus Corona, Sungai Terkotor di Dunia Mendadak Jernih Dasarnya Terlihat dan Bisa Diminum

Susanta Nanda membagikannya dengan tulisan, "Gangga di Rishikesh, dekat Lakshman Jhula pada 24.04.2020. Dan selama ini kami mencari surga ..."

Editor: Tariden Turnip
twitter
Imbas Virus Corona, Sungai Terkotor di Dunia Mendadak Jernih Dasarnya Terlihat dan Bisa Diminum. Air Sungai Gangga jernih dan bening hingga dasarnya terlihat. 

Bertahun-tahun Pemerintah India  berupaya keras untuk membersihkan Sungai Gangga, yang menyandang predikat sungai terkotor di dunia.

Sungai Gangga lahir dari curahan air gletser di Himalaya.

Namun seiring mendekati laut, sungai sepanjang 2.620 kilometer itu mulai dicemari sampah dan limbah manusia.

Sungai ini melewati 29 kota dengan populasi lebih dari 100.000 orang dan 23 kota lain yang berpopulasi di atas 50.000 penduduk.

Tentu, Gangga memainkan peranan besar dalam ritual keagamaan Hindu dan sudah membumi sejak ratusan tahun silam.

Umat Hindu meyakini Sungai Gangga sebagai titisan Tuhan yang mengalir dari surga buat membersihkan Bumi.

Maka membasuh diri dengan menggunakan air Sungai Gangga diyakini akan menyucikan manusia dari semua dosa.

Para pedagang bersiap untuk memindahkan tempat penampungan sementara mereka dari tepi <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/sungai-gangga' title='Sungai Gangga'>Sungai Gangga</a> saat permukaan air sungai meningkat karena hujan deras, di Allahabad pada tanggal 6 Juli 2017.

Para pedagang bersiap untuk memindahkan tempat penampungan sementara mereka dari tepi Sungai Gangga saat permukaan air sungai meningkat karena hujan deras, di Allahabad pada tanggal 6 Juli 2017.(AFP/SANJAY KANOJIA)

Tidak heran jika setiap hari ribuan peziarah menyemuti bantaran sungai ini untuk mandi dan berdoa.

Bantaran Sungai Gangga juga digunakan umat Hindu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah.

Tradisi itu dipercaya akan membebaskan manusia dari lingkaran hidup dan mati itu setiap tahun menghasilkan upacara pembakaran 32.000 jenazah.

Hasilnya, ada ratusan ton potongan tubuh manusia di sungai itu.

Kesucian Sungai Gangga turut mengundang jutaan peziarah setiap tahunnya.

Pada sebuah hari suci agama Hindu yang cuma dirayakan selama 12 tahun sekali, jumlah pengunjung bahkan menembus angka 12 juta orang.

Selama 10 tahun terakhir, fotografer Giulio Di Sturco telah memotret sungai Gangga melalui seri Death of a River-nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved