Suaminya Jadi Korban Tabrak Lari, Brigjend TNI Ulinta Tarigan Tak Kuasa Menahan Sedih di Pengadilan

Ia hadir seperti orang sipil dengan mengenakan baju batik dan masker berwarna abu. Terpantau, ia hanya dikawal oleh seorang TNI berpangka serka.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Tama Ulinta Boru Tarigan hadir di ruang Cakra V untuk menjadi saksi tabrak lari yang mengakibatkan meninggalnya sang suami, Selasa (28/4/2020) 

Itu di daerah Kabanjahe dan Tigabinanga. Karena suami saya juga masih di kecamatan Munthe jadi memang di sini semua.

Kalau libur pasti ke kampung halamanlah ya, orang luar aja pergi ke Berastagi.

Kalau saya sukanya itu ke Gundaling oke, ke pemandian air panas Sidebuk-debuk.

T: Apakah pernah terpikir untuk menjadi seorang ketua Pengadilan Militer atau beralih dari prajurit menjadi seorang hakim?

U: Belum, saya belum pernah terpikir, apalagi ditengah perjalanan tahun 2004 kita satu atap dari MA.

Jiwanya memang sebagai prajurit cuma karena dulu awalnya karir militer saya dari Pawamil yaitu seorang sarjana hukum, pastinya yang kita inginkan berkecimpung dibidang hukum.

T: Bagaimana rasanya mengemban jabatan sebagai Jenderal dan hal konkret yang akan dibawakan dari pengalaman Ibu selama ini, untuk memajukan Pengadilan Militer Medan?

U: Kalau saya sendiri tidak mungkin mengangkat wibawa organisasi meski dipimpin oleh seorang Brigjen.

Apakah bisa kita harus didukung oleh jajaran saya begitulah saya menerapkan ke bawah.

Kita angkat wibawa institusi yang levelnya naik tapi secara institusi tidak naik.

Harus sinergi dengan bawahan saya karena ini baru pertama jadi saya masih mencoba membina bersama.

Saya pastikan bukan saya pribadi yang naik tapi juga institusi yang diharapkan semua tanggung jawab.

T: Kita mengetahui bahwa dalam militer mengenal jenjang pangkat, apakah ibu akan menjamin indepedensi dari Hakim yang mempersidangkan kasus terhadap terdakwa yang berada di atas pangkatnya?

U: Saya berupaya mempertahankan karena pengadilan ini sama dengan 4 peradilan di bawah MA.

Tidak ada perbedaan independensi daripada hakim maupun institusi peradilan lainnya.

Kita juga berupaya walaupun alatnya adalah hakim jadi hakim dengan institusi tidak ada perbedaan.

Memang alatnya hakim jadi independensi ada pada hakim yang bersangkutan.

Walaupun militer ini ketat dengan atasan dan bawahan tetapi dalam dunia peradilan kita tetap dalam independen

T: Ada persepsi bahwa insan pers enggan untuk melakukan peliputan terkait kasus-kasus di pengadilan militer, apakah ibu akan terbuka untuk peliputan insan pers?

U: Kita terbuka untuk pers, kalau sidang terbuka untuk umum tetap terbuka untuk siapapun. Kalau tertutup itu hanya kasus susila sampai saat ini, pemeriksaannya saja tertutup tapi diluar itu semua terbuka. Pada saat baca surat dakwaan kemudian pada saat tuntutan, pembelaan. Jadi kami pastikan kami tetap terbuka untuk pers.

T: Bagaimana untuk tetap bisa menjaga kualitas persidangan dengan cakupan wilayah hukum dari Sumatera hingga Kalimantan?

U: Wilayah hukum Pengadilan Tinggi kita kan kewenangannya itu meliputi seluruh Sumatera dan Kalimantan.

Jadi mulai dari Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang itu ada 4 pengadilan.

Kemudian Kalimantan itu ada 3 pengadilan Militer ada Balikpapan.

Dengan level pati bisa semakin mudah untuk membina para jajaran di bawahnya.

Karena selama ini Kadilmilti iti pangkatnya kolonel.

Kalau kita sudah pangkat pati tentu membina nya lebih mudah.

Setelah berbincang selama sekitar 43 menit, akhirnya Tribun berpamitan kepada Brigjen Tama Ulinta.

Terakhir ia menyebutkan bahwa dirinya sangat terbuka terhadap masukan yang diberikan oleh para insan pers.

"Terkait masukan untuk website kita, nanti kita akan perbaiki, jadi selama disini saya akan memberikan yang terbaik.

Terimakasih terhadap masukannya," ujar ibu dua anak ini.

Biofile
Nama: Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Tama Ulinta Br Tarigan SH, MKN
TTL: Medan, 3 Maret 1965
Suami: Suryadharma Ginting
Anak: 
- Natalie Ginting
- Josua Ginting

(cr2/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved