TKI Ilegal Mendadak Sesak Nafas Setelah Ditemukan Terombang-ambing di Pantai Bersaudara

Beberapa hari terakhir petugas TNI AL beberapa kali mengamankan TKI ilegal yang mulai pulang kampung saat Ramadan

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/MUSTAQIM
PULUHAN WNI yang sebelumnya bekerja sebagai TKI ilegal di Malaysian ditempatkan sementara waktu di Posko Gugus Tugas Kota Tanjungbalai, Senin (27/4/2020). Puluhan TKI dari berbagai wilayah di Indonesia ini ditemukan petugas Lanal Tanjungbalai Asahan terombang ambing di Pantau Bersaudara, Labuhan Batu Utara pada Senin dini hari. 

TANJUNGBALAI,TRIBUN-Serbuan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang pulang dari Malaysia jumlahnya semakin banyak.

Kali ini, petugas Lanal Tanjungbalai Asahan kembali menemukan 44 orang TKI ilegal yang sempat terombang-ambing di Pantai Bersaudara, Desa Simandulan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Menurut Koordinator Pencegahaan Tim Gugus Tugas Kota Tanjungbalai, Usni Syahzuddin, ke 44 TKI ilegal itu ditemukan Senin (27/4/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.

20 TKI Ilegal dari Malaysia Terciduk Tumpangi Kapal Nelayan di Perairan Tanjung Siapi-api

"Ke 44 TKI ini terdiri dari 38 laki-laki, empat perempuan dan dua anak-anak," kata Usni, Senin siang.

Selanjutnya, para TKI ini dievakuasi dengan menggunakan satu unit kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) milik Lanal Tanjungbalai Asahan.

"Sesampai di Pos Lanal Tanjungbalai Asahan di Bagan Asahan, dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Satu diantaranya ternyata menderita sakit deman dan sesak nafas," ungkap Usni.

Belasan TKI Ilegal dari Malaysia Kedapatan Lagi Masuk Lewat Jalur Tikus

Satu TKI ilegal yang menderita sakit itu kemudian dibawa ke RSUD Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai dan langsung menjalani isolasi.

Adapun identitasnya diketahui bernama Suryani (19) warga Medan.

Sedangkan 43 orang lainnya yang dinyatakan sehat pasca-pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh, lalu dijemput tim Gugus Tugas Kota Tanjungbalai untuk dibawa ke gedung karantina sementara.

Selanjutnya, para WNI itu nantinya akan dijemput oleh pemerintah daerah masing-masing.

Jelang Ramadan, TKI Ilegal Mulai Pulang Kampung Memanfaatkan Jalur Tikus di Asahan

"Diantaranya ada yang dari Tanjungbalai 2 orang, Asahan, Labura, Batubara, Medan, Aceh, Kediri," sebut Usni.

Begitu dijemput, para WNI yang pernah bekerja di Malaysia ini diminta untuk melaksanakan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari ke depan dan wajib melapor ke petugas puskesmas terdekat.

Terpisah, seorang TKI ilegal bernama Ridho mengatakan nekat meninggalkan Malaysia menumpangi kapal tongkang nelayan karena sudah tidak punya pekerjaan lagi di negeri jiran.

Katanya, sejak Malaysia memberlakukan lockdown, segala aktivitas ditidakan, termasuk urusan pekerjaan.

LAGI, Puluhan TKI Ilegal dari Malaysia Masuk Lewat Jalur Tikus di Asahan

"Ada tujuh hari di laut. Kalau makan kami minta-minta sama kapal yang kebetulan lewat.

Alhamdulillah, ada datang kapal TNI, jadi kami bisa dibawa ke darat," ungkap Ridho.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dr Aris Yudhariansyah mengatakan sejauh ini sudah ada 125 TKI yang dipulangkan secara resmi Port Klang, Malaysia.

Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan kepada pekerja migrain dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara.

Untuk Kesekian Kali, Belasan TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan Petugas

"Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan cara pemeriksaan standart," katanya.

Untuk persiapan pemulangan terhadap para TKI, lanjut Aris, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Malaysia.

Begitu juga dengan penyambutan di Teluk Nibung, telah berkoordinasi dengan Pemko Tanjungbalai, KSOP TBA, KKP Kelas I Medan, Bea Cukai, Imigrasi dan Pemkab Batubara.(ind/mft)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved