Virus Corona

Kematian Tertinggi Pasien Covid-19 Ada di Belgia, tapi Pemerintahnya tak Malu, Menohok Alasannya

Johns Hopkins University melansir, sebanyak 62 pasien Covid-19 meninggal untuk setiap 100.000 penduduk di Belgia.

Editor: Tariden Turnip
Kenzo TRIBOUILLARD / AFP
Kematian Tertinggi Pasien Covid-19 Ada di Belgia, tapi Pemerintahnya tak Malu, Menohok Alasannya. Pekerja medis mengenakan APD sebelum bekerja di unit untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit Erasme di Brussels. 

“Ketika kita tak punya kapasitas untuk mengetes semua orang, maka penting untuk menghitung pula kematian pada suspek atau orang dalam pengawasan,” kata ahli penyakit menular Steven Van Gutch, penanggung jawab komite ilmuwan yang membantu pemerintah melawan virus corona di Belgia.

"Yang membedakan kami dengan negara-negara lain adalah kami menghitung angka kasus dengan lebih luas, yang membuat kami bisa mengambil langkah segera," tambahnya.

Perdana Menteri Sophie Wilmès
Perdana Menteri Sophie Wilmès (wikipedia)

Van Gutch menjelaskan bahwa karena sistemnya yang “ekspansif” dalam menghitung kematian, mereka bisa mendeteksi penyebaran virus corona di rumah-rumah yang merawat orang dalam pengawasan.

“Berkat sistem penghitungan seperti ini, kami mampu menangani masalah tepat waktu,” katanya.

Pada tanggal 15 April, sumber resmi menyatakan bahwa hampir setengah kematian akibat virus corona di Belgia terjadi di rumah-rumah.

Debat internal
Perdana Menteri Sophie Wilmès menjelaskan di parlemen Belgia bahwa "pemerintah memutuskan untuk sepenuhnya transparan dalam melaporkan kematian terkait Covid-19, sekalipun ini berakibat angkanya seperti dibesar-besarkan."

Sistem penghitungan ini dipandang dengan curiga oleh ahli lain.

Ahli virus Belgia Marc van Ranst mengkritik keras sistem penghitungan pemerintah ini di sebuah acara TV.

“Hampir semua orang yang meninggal di rumah – jumlahnya bisa mencapai 100 orang sehari – dimasukkan ke dalam statistik corona. Menurut saya, ini agak bodoh,” kata Van Ranst.

Steven van Gutch, yang melaporkan angka-angka virus corona di Belgia setiap hari, paham bahwa metode Belgia ini dikritik, tapi ia percaya bahwa ini sifatnya sementara.

“Tampaknya kita punya angka kematian yang tinggi. Namun dalam kenyataannya data kita bisa dibandingkan dengan Prancis, atau Inggris misalnya. Ketika kita tinjau data dari negara lain dan perlihatkan angka sesungguhnya, tingkat kematian di Belgia cocok dengan pola negara lain,” kata Van Gutch.

“Saya paham beberapa orang merasa khawatir, tapi kami mencoba untuk setransparan dan sejujur mungkin. Mungkin kita membuat estimasi berlebihan terhadap jumlah kematian yang sesungguhnya. Namun ini lebih baik daripada tidak menghitungnya dengan pantas,” tambahnya.

Angka sesungguhnya
Fakta bahwa hampir semua negara hanya menghitung kematian dari mereka yang positif Covid-19 berpeluang menyembunyikan angka kematian sesungguhnya, yang jauh lebih besar.

Menurut analisis baru-baru ini dari koran Financial Times, jumlah keseluruhan kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia bisa mencapai 60% lebih tinggi daripada yang diumumkan secara resmi.

Koran yang berkantor di London ini mencapai kesimpulan itu sesudah menghitung jumlah kematian yang terjadi bulan Maret dan April tahun ini, dibandingkan dengan catatan di periode yang sama antara tahun 2015 hingga 2019 di beberapa negara.

Sumber: bbc
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved