Update Covid19 Sumut 4 Mei 2020
Tenaga Medis RS GL Tobing Kini Ditempatkan di 1 Kamar 2 Orang, GTPP Pastikan Tidak Ada Pemecatan
Rumah Sakit GL Tobing kini sudah kembali menerima pasien rujukan Covid-19, setelah sempat menjadi kontroversi terkait penanganan pasien.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN MEDAN.com, MEDAN - Rumah Sakit GL Tobing kini sudah kembali menerima pasien rujukan Covid-19, setelah sempat menjadi kontroversi terkait penanganan pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Pemprov Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan menyebutkan bahwa sejak kabar adanya pemecatan tenaga medis pihaknya langsung mengatasi permasalahan tersebut.
Whiko mengklaim bahwa pihaknya tidak ada melakukan pemecatan terhadap tenaga medis.
"Hari kemarin itu sudah beroperasional seperti biasa, mulai dari Hari Minggu. Karena hari itu juga langsung di-clearkan, hanya miskomunikasi saja. Tidak ada pemberhentian, itukan memang tim kesehatan ada batas waktunya," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (4/5/2020).
Ia menjelaskan bahwa para tenaga medis, tersebut masih ditempatkan di Travel Hub Hotel Deliserdang dengan aturan tetap yaitu 1 kamar dua orang.
"Hotelnya masih di Travel Hub, cuma ya kebijaksanaan dari Dinkes tetap satu kamar diisi dua personil. Karena alasannya mereka sudah dirapid test dan negatif juga," ungkap Whiko.
Lebih lanjut, Whiko menerangkan bahwa tenaga medis yang bertugas sebagian besar merupakan orang lama.
"Sebagian besar tenaga medis yang lama. Cuma ada beberapa yang ditarik sama rumah sakitnya. Atau diroling sama rumah sakitnya untuk diganti sama tenaga medis yang baru. Tapi sebagian masih yang lama," tuturnya.
Whiko menerangkan bahwa memang ada kemungkinan tenaga medis hanya bekerja dalam kurun waktu tertentu. Dan bukan karena ada pemecatan.
"Dua minggu bekerja, dua minggu karantina, yang karantina itu satu minggu di hotel, satu minggu pulang ke rumah. Nanti bisa lanjut lagi masuk minggu kelimanya bisa masuk lagi atau berhenti. Berhentinya bisa karena ditarik rumah sakitnya karena hanya satu bulan saja, atau diroling sama petugas lain dari rumah sakit yang sama," ungkapnya.
Terkait insentif yang belum dibayarkan, Whiko mengungkapkan bahwa saat ini sudah diproses dan memang belum ada tenaga medis yang diberikan insentifnya.
"Semua juga belum dapat intensif, saya juga belum dapat intensif. Tapi yang diutamakan memang tenaga kesehatan. Jadi ya mereka sudah diproses oleh dinas kesehatan. Itukan kemarin terkendalanya karena hari libur saja," tambah Whiko.
Ia menerangkan bahwa ada 27 pasien yang dipindahkan dari RS GL Tobing ke RS Martha Friska pascakejadian tersebut.
"Memang kan pasien-pasien yang ada sebelum itu, sempat dipindahkan ke RS Martha Friska dan sebagian yang sudah pulang juga karena memang sembuh," pungkas Whiko.
(vic/tribunmedan.com)