Fakta Baru Sidang Hakim Jamaluddin

Disuruh Zuraida Hanum, Sopir Ini Pernah Memfoto Hakim Jamaluddin Bersama Wanita Cantik di Kafe

Jamaluddin, hakim Pengadilan Negeri Medan yang dibunuh oleh istrinya, Zuraida Hanum, pernah kepergok bersama seorang wanita cantik di kafe

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Liber Hutasoit, mantan sopir freelance Zuraida Hanum, memberikan keterangan di PN Medan, Rabu (6/5/2020). 

TR IBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jamaluddin, hakim Pengadilan Negeri Medan yang dibunuh oleh istrinya, Zuraida Hanum, pernah kepergok bersama seorang wanita cantik di kafe, oleh saksi Liber Junianto Hutasoit (36).

Hal tersebut disebutkan saksi saat memberikan keterangan di ruang Cakra VIII Pengadilan Negeri Medan, Rabu (26/5/2020).

Liber merupakan sopir freelance terdakwa Zuraida Hanum (41).

Ia menuturkan pernah disuruh Zuraida Hanum untuk membuntuti suaminya.

"Saya pertama kali dulu, pernah disuruh ibu (Zuraida) untuk mengikuti suaminya," katanya.

"Kemudian, saya ikuti bapak, dan berhenti di Cafe Brother, di sana bapak turun sendiri," katanya.

Liber pun terus menguntit korban hingga ke dalam kafe tersebut.

"Di dalam saya melihat Bapak Jamaluddin bersama seorang wanita, cantik," kata saksi.

Setelah melihat hal tersebut, saksi langsung memfoto dan mengirimnya kepada terdakwa Zuraida Hanum.

"Setelah itu, saya foto dan saya kirim ke ibu," ucapnya.

Disebutkan Liber, mulai saat itulah Zuraida Hanum memiliki keinginan untuk membunuh suaminya.

"Kemudian, ibu sering cerita kepada saya begitulah kelakuan suaminya," jelasnya.

"Namun saya mencoba menenangkannya, dan berkata kalau itu mungkin rekan kerjanya," tambahnya.

Setelah kejadian itu, Liber kerap dimintai oleh Zuraida Hanum untuk mengikuti korban.

Bukan itu saja, Zuraida juga mulai sering curhat dan meminta Liber untuk membunuh hakim Jamaluddin.

Menurut Liber, Zuraida kerap menangis saat curhat tentang perilaku suaminya.

"Ya kalau cerita, saya lihat raut wajahnya sedih pak, saya ga begitu lihat, yang pasti saat itu sedih," katanya.

Zuraida Hanum disidang secara online menggunakan video conference
Zuraida Hanum disidang secara online menggunakan video conference (HOTRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP)

Sogokan Rp 100 Juta

Dalam keterangannya, Liber juga mengaku sempat coba disogok uang sebesar Rp 100 juta oleh Zuraida Hanum.

Uang sogokan itu supaya Liber mencabut atau menarik keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di Kepolisian.

Hel tersebut dikarenakan dalam keterangannya, selain menjadi sopir, Liber menyebutkan sebagai teman curhat Zuraida Hanum.

Dalam curhatannya kepada Liber, terdakwa Zuraida Hanum beberapa kali menyampaikan kata-kata ingin membunuh suaminya sendiri, hakim Jamaluddin.

Zuraida Hanum bahkan meminta Liber untuk menghabisi nyawa hakim Jamaluddin.

"Ada lima kali atau lebih Bu (Zuraida) Hanum meminta saya untuk membunuh korban, tiga kali di mobil, dan selebihnya melalui telepon," katanya.

Selain itu, Liber mengatakan sempat dikonfrontir selama 19 hari dengan Zuraida Hanum di Polrestabes Medan terkait keterangannya.

"Saya dikonfrontir selama 19 hari. Dan di situ saya dihadapkan dengan Zuraida," katanya.

Ia pun mengakui ada dimintai beberapa keterangan terkait kasus pembunuhan suami mantan bosnya tersebut.

Saat Liber diperiksa polisi, Zuraida Hanum belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Belum Yang Mulia, dia belum manjadi tersangka, dan di situ masih ada pengacaranya Pak Purba (sambil menunjuk Onan Purba selaku penasihat hukum Zuraida)," katanya.

Liber pun mengungkapkan bahwa Zuraida Hanum ingin membayar Rp 100 juta agar Liber mencabut BAP di Kepolisian.

"Perlu saya tambahkan, waktu itu saya diberikan catatan kecil, bila menarik kesaksian maka saya akan diberikan 100 juta," katanya.

Dijelaskannya dengan gerakan, bahwa Zuraida Hanum menunjukan kertas tersebut kepada Liber dengan tangan ke paha sebelah kirinya.

Hakim pun mempertanyakan bagaimana bisa Zuraida Hanum melakukan hal tersebut, karena saat itu keduanya sama-sama sedang diperiksa polisi,

"Saat itu break pak, dan Pak Purba keluar, hanya kami berdua di ruangan itu," jawab Liber.

Liber menambahkan, setelah itu dirinya memberitahukan kepada juru tulis perkara (Juper) untuk memeriksa terdakwa Zuraida Hanum.

"Maka saya bilang ke juper, tolong diperiksa. Namun saat itu tidak diperiksa," katanya.

Setelah pemeriksaan itu, Liber mengaku sempat berjumpa lagi dengan Zuraida Hanum.

"Saya yakin saat itu pasti saya akan ditelepon oleh dia (Zuraida), dan benar saya ditelepon. Saya jumpai dia, dan di dada saya ada kamera handphone, di situ dimintanya saya untuk mencabut BAP saya," jelasnya.

"Kemudian, saya minta Rp 100 jutanya, dan dia gak berikan. Dibilangnya tarik dulu baru diserahkan uangnya," katanya lagi.

Setelah itu, penasihat hukum Zuraida Hanum, Zakir menanyakan bagaimana caranya Zuraida Hanum menuliskan kertas tersebut.

"Udah saya jelaskan, waktu itu break istirahat. Dia keluarkan pulpen, kertas oret-oret dari dalam tasnya. Baru ditulisnya dan ditunjukkannya kepada saya," ucap Liber.

Usai Liber memberikan keterangan, majelis hakim menanyakan kepada Zuraida Hanum terkait uang sogokan itu.

Zuraida Hanum pun menyangkal hal tersebut. Namun, Zuraida Hanum tidak membantah keterangan terkait ucapannya ingin membunuh korban.

Zuraida Hanum saat mendampingi suaminya, Hakim Jamaluddin saat masih hidup
Zuraida Hanum saat mendampingi suaminya, Hakim Jamaluddin saat masih hidup (Istimewa/Facebook)

Sarankan Berdukun

Selain itu, Liber menjelaskan bahwa Zuraida sempat cerita bahwa orangtuanya sudah tidak dihargai lagi oleh Jamaluddin, gara-gara insiden mobil adik Zuraida lecet saat dipakai oleh Kenny, anak sulung Jamaluddin.

"Dia juga cerita, waktu lebaran mobil adeknya (Zuraida) dipakai oleh anak paling besar Jamal. Pas dipakenya, mobil itu lecet. Gara-gara mobil itu lecet, jadi dia (Jamaluddin) gak terima anaknya dimarahi, dibilangnya berapa harga mobil yang lecet tersebut dan akan digantinya yang baru," kata Liber.

Liber pun kemudian menyarankan Zuraida Hanum untuk berdukun agar suaminya tetap sayang kepadanya.

"Maka dari kejadian itu, saya sarankan sama ibu, untuk berdukun dan datang ke tempat mamak angkat adik saya," ujarnya.

Mendengarkan kesaksian itu, seluruh pengunjung persidangan sontak tertawa.

Saat ditanyai hakim respons Zuraida saat itu, Liber menjawab terdakwa tidak setuju saran tersebut karena tidak mempercayai hal seperti itu.

Menurut Liber, tujuan berdukun itu agar hakim Jamaluddin sayang dan perhatian kepada terdakwa Zuraida Hanum.

(cr2/TRI BUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved