News Video
FULL Video Anak SMA Rayakan Kelulusan dan Rok Digambar Kelamin Pria, Kelulusan Terancam Dibatalkan
Dewan Pendidikan Provinsi Riau angkat bicara terkait aksi sejumlah siswa-siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
FULL Video Anak SMA Rayakan Kelulusan dan Rok Digambar Kelamin Pria, Kelulusan Terancam Dibatalkan
TRI BUN-MEDAN.com - Dewan Pendidikan Provinsi Riau angkat bicara terkait aksi sejumlah siswa-siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, merayakan kelulusan dengan cara tidak senonoh dan hura-hura.
Foto dan video aksi tak terpuji siswa dan siswi tersebut viral di media sosial.
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau Zulkarnaen Noerdin menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan hal itu terjadi di dunia pendidikan Riau.
"Kejadian yang terjadi di saat kita baru sehari memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan Riau, tetapi juga masyarakat Riau sebagai masyarakat yang berbudaya Melayu," ungkap Zulkarnaen dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Selain itu, sambung dia, kejadian ini juga dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di tengah menghadapi musibah pandemi Covid-19.
Menurut Zulkarnaen, apa yang dilakukan para pelajar tersebut tidak menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan.
Tindakan oknum siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah.
Untuk itu, Zulkarnaen meminta peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan instrospeksi bagi semua stakeholder dan shareholder dunia pendidikan.
"Hakikat pendidikan merupakan proses kehidupan berkelanjutan yang mengupayakan memanusiakan manusia agar memiliki peradaban, yaitu berakhlakul karimah, nilai dan pengetahuan religius, nilai dan pengetahuan budaya," ucapnya.
Sekolah diminta tinjau ulang kelulusan
Sementara itu, dewan pendidikan meminta agar Dinas Pendidikan Riau segera mengambil tindakan yang dipandang perlu untuk menyelesaikan permasalahan terkait aksi siswa-siswi telah mencoreng dunia pendidikan ini.
"Jika perlu kepala sekolah meninjau kembali surat keputusan tentang kelulusan, atau menahan ijazahnya dan tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap oknum siswa-siswi yang melakukan tindakan tidak senonoh. Itu dengan alasan pertimbangan nilai karakter (budi pekerti) mereka belum memenuhi standar kelulusan," terang Zulkarnaen.
Dia mengatakan, kejadian itu terjadi di SMA Negeri 1 Kunto Darussalam bisa saja lolos dari kontrol pihak sekolah.
Menurutnya, pihak sekolah seharusnya sudah bisa mengantisipasinya dari awal.
• Pembunuhan di Komplek Cemara, Korban Wanita Dimasukan Dalam Kardus
Bahkan, pihak sekolah juga bisa meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya digantungkan pada sekolah, dinas pendidikan ataupun guru. Tapi, yang juga penting adalah peran dan tanggung jawab orang tua serta lingkungan luar sekolah," kata Zulkarnaen.
Terkait sanksi, Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin berpendapat tidak ada sanksi bagi sejumlah siswa dan siswi tersebut.
Alasannya, karena siswa dan siswi sudah dinyatakan lulus.
"Sanksi secara aturan sekolah mungkin tidak ada, karena anak-anak kan sudah dinyatakan lulus," kata Kaharudin saat diwawancarai Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Kepsek tak mau berkomentar
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam, Rapani tidak mau berkomentar terkait perilaku sejumlah siswanya itu.
Kompas.com sudah berulangkali mencoba menghubungi melalui sambungan telepon tidak menjawab.
Begitu juga dengan pesan WhatsApp tidak mau dibalas, meski dia sedang online.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, melakukan aksi tak terpuji saat merayakan kelulusan viral di media sosial instagram, Senin (4/3/2020).
• POLISI Beberkan Motif dan Kronologi Tewasnya Korban Elvina (21), Ternyata Dibantai Kekasih Tercinta
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, perayaan kelulusan itu dilakukan oleh sejumlah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul.
Mereka merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam sekolah dan hura-hura.
Tak hanya itu, sebuah foto tangkapan layar yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang siswi melakukan aksi tak senonoh yang dikelilingi sejumlah siswa.
Ada juga siswa dan siswi berpelukan.
VIDEO VIRAL Anak SMA Rayakan Kelulusan Coret-coret, Mirisnya Rok Seorang Siswi Digambar Kelamin Pria
Sejumlah siswa dan siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, melakukan aksi tak terpuji saat merayakan kelulusan viral di media sosial instagram, Senin (4/3/2020).
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, perayaan kelulusan itu dilakukan oleh sejumlah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul.
Mereka merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam sekolah dan hura-hura.
Tak hanya itu, sebuah tangkapan layar yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang siswi melakukan aksi tak senonoh yang dikelilingi sejumlah siswa.
Ada juga siswa dan siswi berpelukan.
Sungguh miris, aksi keluyuran yang dilakukan para siswa dan siswi disaat mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Kelulusan diumumkan online agar tak ada aksi, tapi...
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Kaharudin saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan perayaan kelulusan dilakukan siswa SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul.
"Ya, benar. Saya juga sudah dapat informasi soal kejadian itu viral di media sosial," kata Kaharudin melalui sambungan telepon, Senin.
Kaharudin menjelaskan, kelulusan siswa SMA diumumkan pada Sabtu (2/5/2020) malam.
Menurutnya, kelulusan siswa sengaja diumumkan pada malam hari untuk mengantisipasi siswa melakukan perayaan, seperti konvoi, coret baju dan sebagainya.
"Kelulusan kita umumkan lewat online malam hari, supaya tidak ada siswa yang merayakan. Karena dilarang, dan sekarang kan juga ada wabah virus corona," kata Kaharudin.
• VIRAL Pria Berbaju Hitam Ngamuk Saat PSBB di Bogor, Tak Terima Istri Disuruh Pindah Kursi Belakang
Tak semua siswa ikut aksi tak terpuji
Namun, dia menyebutkan perayaan kelulusan dilakukan siswa SMA Negeri 1 Kunto Darussalam pada esok paginya, Minggu (3/5/2020).
Menurut Kaharudin, perayaan kelulusan tidak dilakukan oleh semua siswa, tapi hanya ada beberapa orang.
"Informasinya hanya beberapa siswa. Mereka konvoi jalan di sekitar Kecamatan Kunto Darussalam," sebutnya.
Kaharuddin mengaku sangat menyayangkan aksi siswa yang merayakan kelulusan tersebut.
Karena dalam kondisi wabah virus corona saat ini, mestinya anak-anak berada di rumah.
"Sebenarnya kondisi wabah Covid-19 saat ini yang membuat kita khawatir. Kemudian, sekarang suasana ramadhan rasanya tidak etis juga seperti itu. Melenceng dari tradisi kita. Jadi kita harap ini tidak terjadi lagi," ucap Kaharudin.
Pelaku meminta maaf melalui medsos
Sementara itu, Kaharudin mengatakan bahwa siswa dan siswi tersebut telah dilakukan pemanggilan oleh pihak sekolah hingga berujung permintaan maaf.
Siswa dan siswi membuat pernyataan maaf melalui media sosialnya.
"Siswa sudah mengakui (perbuatannya) itu, lalu minta maaf. Mungkin cukup dua di situ saja. Untuk kelanjutannya, saya juga akan menghubungi kepala sekolahnya nanti," sebut Kaharudin.
Viralnya aksi perayaan kelulusan siswa SMA Negeri 1 Kunto Darussalam mendapat respon dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kemendikbud melalui akun twitternya mencari informasi terkait nama sekolah SMA tersebut.
"Ya, mungkin Kemendikbud juga sudah tahu karena kejadiannya viral di media sosial," pungkas Kaharuddin.
• VIRAL Pria Cabul Babak Belur, Ditangkap Saat Mengintip Wanita Sambil Berbuat Tidak Senonoh
Kejadian Serupa Terjadi di Bima
Belasan siswa SMA di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, diamankan polisi karena nekat menggelar konvoi lulus sekolah di tengah pandemi corona.
Mereka konvoi dengan seragam sekolah penuh coretan setelah dinyatakan lulus pada Rabu (8/4/2020).
Menurut Kasat Binmas Polres Bima Kota AKP A Yamin, belasan siswa tersebut konvoi menggunakan motor sekitar pukul 08.30 Wita.
Padahal, pihak sekolah sudah meliburkan kegiatan sekolah dan melarang mereka merayakan kelulusan.
"Mereka sudah dilarang dan sekolah juga sudah diliburkan agar siswa tidak ke luar rumah, tapi mereka malah nekat melakukan konvoi. Kegiatan seperti ini tidak pantas dilakukan di tengah pandemi Covid-19, makanya kita langsung ambil tindakan," ujar Yamin.

Belasan siswa tersebut diamankan dari lokasi yang berbeda-beda salah satunya di jalan lintas Kelurahan Jatiwangi, Kota Bima.
"Kita dapat informasi ada pelajar yang ramai-ramai konvoi, kemudian kita ke lokasi. Ada belasan siswa-siswi kita amankan," ujar A Yamin saat dihubungi, Rabu.
Setelah diamankan, para siswa tersebut langsung dibawa ke Mapolres Bima Kota. Kepada polisi, para siswa tersebut mengaku konvoi dan mencoret baju untuk merayakan kelulusan.
Mereka kemudian dibebaskan setelah mendapat pembinaan dan pemahaman bahaya virus corona.
"Mereka kita berikan pembinaan dan membuat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatan. Setelah itu lalu kita minta semuanya untuk pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Aksi Corat-coret dan Hura-hura Siswa Siswi SMA di Riau Rayakan Kelulusan", "Dewan Pendidikan Riau Usul Kepsek Tinjau Ulang Kelulusan Siswa-siswi SMA yang Beraksi Tak Senonoh"