Pembunuhan Kekasih di Percut
Pascakejadian Pembunuhan Kekasih di Cemara, Kepala Lingkungan: Keluarga Korban Tidak Membaur
Kepala Lingkungan XII, Kelurahan Banten Timur, Rudi Gusrianto yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa korban tinggal bersama keluarganya sudah lama.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus pembunuhan yang terjadi di sebuah rumah bernomor 40 di Jalan Duku Komplek Cemara Asri Kecamatan Percut Sei Tuan, Rabu (5/6/2020) malam, diduga bermotif asmara.
Adapun identitas korban yakni, Elvina warga Jalan Pukat 4 Medan dan pria yang disebut pacarnya Michael warga Jalan Garuda Kelurahan Bantan Timur.
Dari informasi yang dihimpun, saat itu korban datang ke rumah temannya bernama Jefri (24) yang berada di Komplek Cemara Asri Jalan Duku Percut Sei Tuan.
Sesaat setelah berjumpa pelaku dan pemilik rumah, Jefri pergi sejenak keluar, meninggalkan pasangan kekasih ini di rumahnya.
Nahas, begitu kembali ke rumah, Elvina ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, begitu juga Michael pingsan menenggak obat semprot anti nyamuk.
Pascakejadian tersebut, Tri bun Medan mendatangi kediaman korban yang berada di Jalan Pukat IV, Mandala By Pass, Kelurahan Banten Timur, Kecamatan Medan Tembung.
Terlihat rumah korban yang bernomor 29 E, cat putih dipadu cream.
Kondisi rumah tertutup rapat, tidak terlihat aktifitas sama sekali.
Bahkan mesin AC outdoor terlihat tidak menyala.
Terpisah, Kepala Lingkungan XII, Kelurahan Banten Timur, Kecamatan Medan Tembung, Rudi Gusrianto yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa korban tinggal bersama keluarganya sudah lama.
"Kalau kesehariannya, mereka jalan kelihatan, ya bisa dibilang tidak membaur. Komunikasi juga jarang ke lingkungan," ujarnya.
• Polisi Fokus Periksa Michael Pacar Elvina, Pembunuhan Mutilasi di Perumahan Cemara Asri
Lanjut pria yang menggunakan peci ini, kalau masalah di keluarganya, dirinya kurang mengetahui.
"Tidak pernah ada terdengar cekcok. Kalau soal asmara tidak pernah tahu. Karena kita cuma lingkungan saja. Keluarga ini juga tidak pernah ada masalah," ungkapnya.
Terpisah, saat disambangi lokasi kejadian, pihak pengamanan komplek enggan memberikan akses untuk melihat situasi pascakejadian.
"Mohon maaf bang. Tadi kami sudah koordinasi dengan pimpinan saya. Untuk saat ini tidak boleh ke dalam," ujar salah seorang satpam