Pengrusakan Hutan TNGL Diduga Penyebab Harimau Langkat Mangsa Ternak dan Warga
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) terbilang sering masuk ke pemukiman warga yang berbatasan dengan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Luser
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRI BUN-MEDAN.com, STABAT - Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) terbilang sering masuk ke pemukiman warga yang berbatasan dengan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Luser (TNGL).
Harimau berulangkali memangsa ternak warga hingga menerkam manusia hingga tewas.
Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara, Herbert Aritonang membeberkan beberapa faktor yang mendorong harimau menjelajah untuk memangsa hewan ternak hingga manusia ke luar hutan teritorialnya. Di antaranya faktor kerusakan habitat ekosistem alam di kawasan hutan.
"Ada kemungkinan kerusakan habitat di hutan hingga membuat harimau menjelajah sampai ke pemukiman warga, selain itu memang warga juga ada yang mengembalakan ke kawasan hutan," kata Herbert Aritonang, Selasa (12/5/2020).
Lanjut Herbert, faktor lain yang terjadi dengan keadaan Harimau yang sakit dengan berbagai faktor berkaitan. Seperti makanannya habis diburu, sehingga terdampak ke daya bertahan harimau dalam bertahan hidup dengan stok makanannya.
"Kemungkinan banyak pengrusakan hutan dan pemburuan liar secara eksploitasi. Akhirnya, pasti berdampak satwa pakan harimau seperti babi hutan, rusa, kancil dan hewan lain berkurang. Kalau itu terjadi harimau akan sakit dan menjelajah lebih jauh," jelasnya.
Kondisi ini disampaikan Herbert menyikapi kejadian temuan ternak warga diterkam harimau di Batangserangan Langkat. Dan hasil monitoring pascakejadian, pihaknya menemukan kabel seling yang diduga dijadikan perangkap Harimau dan hewan lain.
"Kami menemukan dugaan pemburian. Ada hasil pemantauan ada ditemukan kawat seling ukuran besar berbahan baja. Jadi ada perburuan satwa di kawasan hutan dilakukan pemburu liar. Semuanya masih akan kami analisa setelah pemasangan dan pengambilan kamera trap," ungkapnya.
Diketahui, masuknya Harimau ke pemukiman warga ini berulang terjadi. Bahkan warga Ramelan (42) warga Dusun Pir Lok I, Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara tewas diterkam harimau pada Sabtu 4 April 2020 silam.
"Jasad pria ini ditemukan tak nyawa dengan kondisi mengenaskan tak jauh dari kawasan TNGL. Sebagian tubuhnya sudah menghilang dan seluruh isi perut sudah terburai," pungkasnya. (Dyk/tribun-medan.com)