Viral Medsos
Bayi Perempuan Ajaib, Masih Bertali Pusar Dilempar Orangtuanya dari Jendela Lantai 3, Tetapi Selamat
Bayi perempuan yang masih bertali pusat itu diduga dilempar orangtuanya keluar dari jendela lantai 3 dari sebuah gedung flat Bukit di Bayan Baru, Pena
Zira Cinta, “Nak nangis rasanya.. Org lain terpaksa tunggu bertahun-tahun.. Pun sakit.. Tak berdaya... Lagi la sakit.. Ya Allahhhh.... Sesungguhnya aku cemburu dgn mereka yg senang ada anak,”
Hingga Kamis pagi, postingan yang diunggah oleh akun Facebook Penang kini telah dibagikan 2,6 ribu kali, 11 ribu suka dan 3,5 ribu komentar dari para warganet.
Remaja 18 Tahun Ditahan
Dikutip dari Penangkini.com, berdasarkan penyelidikan sementara pihak kepolisian, bayi tersebut dibuang oleh seorang remaja perempuan dari lantai empat sebuah flat di Mayang Pasir 5, Bayan Baru, Penang pada hari Rabu.
Bayi malang yang baru lahir itu dibuang di dalam sebuah tas.
Ia ditemukan hidup setelah seorang warga menemukannya beberapa saat setelah dijatuhkan dari balkon lantai empat di bagian belakang flat.
Kepala Inspektur Polisi Distrik Barat Daya AA Anbalagan mengatakan, remaja putri berusia 18 tahun itu diyakini telah melahirkan bayi itu sekitar pukul 7 pagi Rabu (13/5/2020) di toilet rumahnya, tanpa sepengetahuan anggota keluarga.
Remaja yang bekerja sebagai pelayan pada sebuah kedai itu membuang bayinya melalui balkon, karena panik dan takut keberadaan bayi itu diketahui keluarganya.
Anbalagan berkata, keberadaan bayi yang dibuang itu diketahui oleh seorang penduduk yang merasa kaget saat mendengar bunyi dentuman keras seperti ada sesuatu yang jatuh di atap rumahnya.
Curiga dengan bunyi dentuman itu, dia mencari di daerah itu dan menemukan tas di belakang flat.
Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bayi perempuan dalam keadaan berdarah namun masih bernyawa.
Namun, ada kesan di kepala bayi bahwa itu diyakini telah jatuh dari tempat tinggi.
Anbalagan mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dan informasi warga, polisi kemudian menangkap remaja yang bekerja sebagai asisten toko itu, tak lama setelah kejadian.
Dia mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan, saat kejadian orang tua remaja itu tidak berada di rumah atau sedang berada di Kelantan.
Sementara dua saudara kandung yang tinggal bersamanya tidak mengetahui kejadian tersebut.