TEREKAM KAMERA, Penampakan Harimau di Langkat Datangi Lagi Sapi Sisa Mangsanya

Tim pakai petasan agar Harimau kembali masuk ke hutan habitatnya, sehingga menjauh pemukiman masyarakat.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Salomo Tarigan
HO/tri bun medan
Harimau Sumatera terekam kamera trap di hutan Desa Sei Musam, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten, Jumat (15/5/2020) 

TRI BUN-MEDAN.com, STABAT - Seekor Harimau Sumatera kembali masuk area warga di Dusun Panampean Desa Sei Musam, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat.

Aktivitasnya terekam kamera trap sedang menjelajah di sekitar sisa mangsanya tiga hari lalu.

Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumut, Herbert Aritonang mengatakan, dari hasil tangkapan kamera trap yang dipasang pascakejadian, terlihat satu harimau masih berada di di lokasi hutan.

Harimau terpantau tidak jauh dari lokasi ditemukannya bangkai ternak warga yang telah dimangsanya.

"Dari hasil kamera terlihat harimau di lokasi hutan, tidak jauh dari ditemukannya sapi yang sudah dimangsanya. Harimau masih di seputaran lokasi," katanya Jumat (15/5/2020).

Dan saat ini petugas juga standby di sekitar lokasi. Petugas gabungan BKSDDA, TNGL dan mitra lainnya mencoba menghalau Harimau dengan menggunakan petasan agar mendorongnya kembali masuk hutan.

"Tim pakai petasan agar Harimau kembali masuk ke hutan habitatnya, sehingga menjauh pemukiman masyarakat. Warga sementara waktu agar tidak ke hutan dulu, dan meningkatkan kewaspadaan," jelasnya.

Sebelumnya, Harimau kesekian kalinya menerkam hewan ternak lembu milik warga Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat. Dua ternak lembu ditemukan terdapat bekas cakar dan terkamann harimau (satu mati, satu kritis) dan empat lembu masih hilang.

Kabid Teknis Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Adi Nurul Hadi membenarkan kejadian ini. Saat ini pihaknya bersama mitra lain yang beraktivitas di kawasan TNGL sudah berada di lokasi memantau pergerakan harimau.

"Ada dua lembu sudah ditemukan, satu sudah jadi bangkai, satu luka-luka, dan ada empat lembu warga masih hilang, hilang dalam artian belum tentu dimangsa harimau, bisa jadi berpencar empat lembu lainnya karena melarikan diri saat ada proses pemangsaan," katanya.

Saat ini ada tujuh orang yang tergabung dalam tim TNGL terjun ke lokasi dibantu mitra dan beberapa warga setempat. Pihaknya juga sudah memasang sejumlah kamera trap untuk mengetahui pergerakan harimau yang diprediksi akan kembali lagi.

"Tim sudah ada di lokasi kejadian itu, itu lokasi di luar lawasan TNGL, sekitar 1 Km dari kawasan TNGL yang merupakan persawitan. Kamera trap juga sudah kami pasang di sejumlah titik yang diduga jadi jelajah harimau. Ini biasa harimau betina, mungkin dia sedang menyapih untuk makan anak-anaknya juga," ungkapnya.

Adi Nurul Hadi belum dapat memastikan saat disinggung kejadian ini dilakukan oleh harimau yang sama dengan yang sebelumnya. Untuk itu pihaknya perlu menangkap gambar harimau lewat kamera trap.

"Ini agak jauh dari sebelum, belum dapat dipastikan apakah harimau sumatera yang ang sama. Nanti baru bisa dilihat dari lorengnya, makanya perlu dipasangi kamera trap," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) melakukan monitoring wilayah di Bahorok, pasca satwa harimau sumatera memangsa ternak lembu warga Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupataten Langkat, Minggu (3/5/2020) silam.

Dan di hari yang bersamaan, harimau juga menerkam ternak sapi warga Tangkahan Glugur, Kecamatan Batangserangan di luar kawasan TNGL.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved