Update Covid19 Sumut 18 Mei 2020

5 Kepala Dinas dan 2 Camat di Deliserdang Reaktif saat Dilakukan Rapid Test Mendadak

Tujuh pejabat Pemkab Deliserdang dinyatakan reaktif setelah menjalani pemeriksaan rapid test mendadak di Aula Cendana Kantor Bupati Deliserdang

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Hendrik Naipospos

TRI BUN-MEDAN.COM - Tujuh pejabat Pemkab Deliserdang dinyatakan reaktif setelah menjalani pemeriksaan rapid test mendadak di Aula Cendana Kantor Bupati Deliserdang, Senin (18/5/2020).

Mereka yang reaktif itu 5 merupakan Kepala Dinas dan 2 lainnya yakni Camat.

Saat pemeriksaan ada puluhan pejabat yang sempat ikut diperiksa termasuk juga Wakil Bupati, M Ali Yusuf Siregar dan Sekda Darwin Zein.

Awalnya mereka sempat mau meninggalkan ruang Aula Cendana usai menjalani pemeriksaan.

Namun setelah hasilnya keluar mereka pun selanjutnya dipanggil satu persatu untuk kembali lagi ke dalam aula.

Di sana ketujuh orang itu pun langsung tampak lesu begitu mereka dinyatakan reaktif.

Rapid Test Massal di Pusat Keramaian Binjai, 15 Warga Reaktif dan Langsung Diisolasi

Pemkab Deliserdang Gelar Rapid Test Covid-19 Gratis Secara Massal

Hal ini dibenarkan Sekda Deliserdang, Darwin Zein.

Darwin Zein menyebut ketujuh pejabat akan dibawa uji swab.

Selanjutnya ruangan Aula Cendana disemprot disinfektan.

"Hasilnya ya benar ada 7 orang yang reaktif karena itu ya harus di-swab lah. Pemeriksaan swab kita lakukan di klinik (Kantor Bupati). Karena seperti ini mereka ya harus diisolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil swab. Pemeriksaan seperti ini ya pasti lah semua cemas, saya juga tadi sempat cemas," kata Darwin Zein.

Saat ini sudah ada 9 orang pejabat di lingkungan Pemkab Deliserdang yang dinyatakan reaktif.

Sebelumnya sudah ada satu camat dan lurah yang diketahui juga reaktif setelah menjalani pemeriksaan rapid test massal.

Mereka masih terus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Rapid Test Massal

Pemerintah Kabupaten Deliserdang melakukan Rapid Test Massal di Kelurahan Pekan, Tanjung Morawa, Jumat (15/5/2020).

Pelaksanaannya dilakukan dipinggir Jalan Pahlawan dekat Pospam yang didirikan oleh Polresta Deliserdang.

Kegiatan ini dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan dan langsung dipantau oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr Ade Budi Krista.

Karena pemeriksaan dilakukan secara gratis antusias masyarakat pun cukup tinggi.

Namun demikian, ketika hendak mau dilakukan pemeriksaan warga tetap harus mengikuti protokol kesehatan.

"Ya, saya juga pingin tau bagaimana (kesehatan) saya karena orang lapangan. Inikan demi kebaikan kita bersama," ujar Edi, warga yang memeriksakan diri.

 Detik-detik Warga Parapat Tantang Petugas Berkelahi saat Evakuasi Pasien Positif Covid-19

Pantauan Tri bun Medan, sebelum masyarakat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu mereka mengisi data-data pribadinya.

Selain meminta alamat lengkap dan nomor handphone mereka juga didata apakah beberapa minggu ini berpergian ke luar kota dan riwayat kesehatan.

dr Ade Budi Krista menjelaskan ini merupakan kegiatan rapid test massal yang pertama dilakukan.

Disebut untuk selama ini mereka sudah sering melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) atas adanya kasus-kasus Covid-19.

Sementara itu mengenai alasan mengapa kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Pekan, Tanjung Morawa, karena memang berdasarkan data yang mereka punya daerah ini termasuk yang rawan dan sudah ada yang positif.

"Dan beberapa orang yang kontak erat yang menurut kita berpotensi untuk menimbulkan dan menyebarluaskan ke masyarakat. Dengan kegiatan ini kita berharap kita bisa melaksanakan pendeteksian dini supaya ketika ada yang reaktif bisa langsung dilakukan isolasi dan mencegah penyebaran yang lebih luas lagi. Selain itu kita juga mau menunjukkan ke warga supaya jangan menganggap seolah-olah tidak ada kejadian di tempat ini," kata dr Ade Budi Krista.

Disebut ada 100 alat rapid yang mereka sediakan untuk di tempat ini.

Nantinya selain di kawasan ini juga akan dilakukan hal yang sama khusus di daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Medan seperti di Kecamatan Percut Seituan dan Sunggal.

"Kalau untuk hasil 15 menit sudah bisa diketahui apakah reaktif atau non reaktif. Ketika reaktif langsung kita isolasi dan dilakukan pemeriksaan swab," pungkas dr Ade Budi Krista.

(dra/tri bun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved