Rayakan Lebaran dengan Manisnya Cokelat Berbentuk Ketupat

Dian membuat cokelat dengan berbagai macam bentuk. Selain ketupat ada beduk, masjid, unta, mobil, emoticon, karakter kartun, dan banyak lainnya.

TRIBUN MEDAN/SEPTRIMA
DIAN menunjukkan berbagai coklat berbentuk ketupat hasil olahannya, Sabtu (23/5/2020) 

TRI BUN-MEDAN.com,MEDAN - Lebaran sudah tiba. Salah satu yang identik dengan Lebaran adalah hadirnya berbagai jenis makanan yang selalu dinanti-nantikan, misalnya berbagai makanan ringan seperti kue kering hingga cokelat.

Bagi anda yang ingin makanan unik untuk Lebaran tahun ini, cokelat ketupat buatan Dwi Yan Koto atau Dian ini bisa menjadi pilihan.

Dian membuat cokelat yang berbentuk ketupat.

Dian mengatakan, dirinya sudah menjual cokelat ini sejak 2014.

Ia membuat cokelat dengan berbagai macam bentuk. Selain ketupat ada beduk, masjid, unta, mobil, emoticon, karakter kartun, dan banyak lainnya.

"Untuk membuat coklatnya, pertama disiapkan cetakan, lalu dilukis dulu dengan cokelat yang berwarna yang sudah dilelehkan. Setelah itu ditunggu hingga kering," katanya.

"Setelah cokelat yang dibentuk tadi kering, kemudian disiram lagi menggunakan coklat yang sudah dilelehkan. Setelah itu coklat didinginkan lalu dikemas. Pengemasannya ada yang dalam kotak ukuran 300 gram dan 500 gram," lanjutnya.

Ia mengatakan dalam sehari, Dian bisa membuat lima kilogram cokelat.

Dari lima kilogram cokelat batangan, sesudah dibentuk menjadi berbagai karakter bisa menjadi 10 kotak cokelat.

Cokelat buatannya dijual dengan harga Rp 75 ribu untuk 500 gram, Rp 40 ribu untuk ukuran 300 gram.

Dampak Covid-19 dan Hujan, Penjualan Kembang Api Menurun

Pemesanannya sudah ramai sejak dua minggu sebelum Lebaran.

Pembeli Dian datang dari berbagai kota seperti Banda Aceh, Kabanjahe, dan Kutacane.

Semua penjualan produk ini dilakukan secara online melalui Instagram @diancoklat_.

Ia mengatakan semua produk yang digunakan untuk membuat cokelat ini aman dikonsumsi.

Ia menjamin semua produk coklat yang dipakai merupakan produk premium dan tidak ada tambahan pewarna.

"Jadi kita beli cokelat yang memang sudah ada warna dan rasanya. Misalnya yang warna biru itu sudah ada rasa blueberry, bukan kita tambahkan pewarna biru. Begitu pula dengan warna-warna lainnya," pungkasnya. (sep/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved