Update Covid19 Sumut 26 Mei 2020
Puskesmas PB Selayang II Tutup, Jubir Gugus Tugas Medan Bantah Kepala Puskesmas Meninggal Dunia
Alasan utama bahwa penutupan tidak langsung dilakukan akibat pelayanan yang tidak bisa ditinggalkan.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan membenarkan bahwa Puskesmas UPT PB Selayang II ditutup sementara.
"Kita bukan lockdown, kita tutup sementara. Untuk pelayanan kesehatannya, kita alihkan dulu ke Puskesmas Padang Bulan, mengingat saat ini Puskesmas UPT PB Selayang II isolasi mandiri. Kemarin itu ada empat yang dicurigai, Alhamdullilah tiga sudah negatif ya, yang satu lagi sedang kita sedang lakukan swab dan kita lakukan isolasi di rumah," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (26/5/2020).
Alasan utama bahwa penutupan tidak langsung dilakukan akibat pelayanan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Pada waktu itu, kita tidak bisa meninggalkan pelayanan, penduduknya di sana padat. Apalagi masa pandemi saat ini, biasanya mereka menerima pasien sebanyak 50 orang. Sebelum pandemi itu lebih dari 100 orang, maka kita tidak bisa menutup begitu saja, walaupun kita tahu bagaimana protokol Covid, seharusnya kita lakukan isolasi mandiri," sambungnya.
Mardohar mengatakan, pihaknya juga telah melakukan rapid test.
• Tak Ada Penambahan Pasien Positif di Sumut Hari Ini, PDP Naik Enam Orang
"Jadi pada waktu itu, kita lakukan rapid, tidak positif. Layanan kita tetap jalan, karena pelayanan tidak mungkin kita tinggal," lanjutnya.
"Mengingat bahwa BPJS sudah terkontrol di sana, misalnya cuci darah. Karena situasinya seperti ini untuk menghindari dan agar pemutusan rantai penyebaran Covid-19 berhasil, caranya bukan dilockdown, tapi sementara kita tutup," sambungnya.
Dia juga menuturkan bahwa para pegawaidi Puskesmas UPT PB Selayang II tetap bekerja dari rumah.
"Mereka itu, yang di situ, kita rumahkan atau isolasi mandiri, selebihnya mereka tetap bekerja dari rumah," terangnya.
"Tak mungkin dong kita tinggalin mereka yang lebih banyak tahu soal situasi kondisi pasien yang selama ini kontrol tiap hari. Mungkin tidak seefisien saat ini, ya. Mereka tidak bisa bekerja secara full," lanjutnya.
Terkait informasi yang menuturkan bahwa kepala Puskesmas tersebut meninggal dunia, Mardohar mengatakan hal itu tidak benar.
• dr Mardohar Tambunan Jelaskan Kondisi Terkini Puskesmas PB Selayang II
"Sampai sekarang, belum ada yang meninggal. Mungkin penyampaian informasinya tidak benar, itu tidak benar. Karena tadi saya dengar kapusnya meninggal, oh enggaklah, janganlah," sambungnya.
Hingga saat ini, pihak SGTPP Covid-19 Kota Medan tetap melakuan pantauan terhadap pegawai Puskesmas tersebut.
"Maka, semua itu kita pantau terus, baik siang dan malam, kita ikutin terus perkembangannya," katanya.
"Sejauh ini, dari empat pegawai itu banyak yang negatif, sampai saat ini kita tetap lihat perkembangannya," pungkasnya. (cr3/tri bun-medan.com)