Terkini Sidang Pembunuhan Hakim

Keluarga Zuraida Hanum Jelaskan Sikap Jamaluddin, dari Marah-marah hingga Ingin Memperkosa Adik Ipar

Dalam sidang tersebut, ibu, adik, dan anak kandung dari terdakwa Zuraida Hanum dihadirkan sebagai saksi yang meringankan (ade charge).

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Sidang lanjutan pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin menghadirkan ibu, adik, dan anak kandung dari terdakwa Zuraida Hanum (41).

Dalam sidang tersebut ketiganya dihadirkan sebagai saksi yang meringankan (ade charge).

Ketiganya diperiksa dengan berbaris.

Yang pertama memberikan pertanyaan adalah penasihat hukum terdakwa.

Giliran kedua adalah Hayatun Nufus (ibu terdakwa Zuraida Hanum) yang menjelaskan bahwa Jamaluddin kerap marah-marah kepada keluarga Zuraida Hanum, termasuk dengan ibunya.

"Dia sering marah-marah kepada kami, dia  kasar," kata ibu terdakwa Zuraida Hanum di ruang Cakra VIII Pengadilan Negeri Medan, Rabu (27/5/2020).

Dikatakannya ia sempat melihat langsung Jamaluddin marah-marah kepada terdakwa Zuraida Hanum dikarenakan Kenny memakai mobil milik Eva.

"Waktu itu, dia marah-marah, dibilangnya bahwa mobil milik Eva (adik Zuraida Hanum) ingin dipakai oleh anak Jamaluddin, namun saat itu sedang dipakai oleh Eva," katanya kepada majelis hakim Erintuah Damanik.

Sidang Lanjutan Pembunuhan Hakim PN Medan, Berikut Ini Jadwal Tuntutan hingga Putusan

Setelah itu dicerca hakim bagaimana bisa dia marah-marah kalau tidak ada sebab.

Lalu dijelaskannya bahwa saat itu mobil memang hendak dipakai, namun Kenny tetap bersikeras.

"Saat itu mobil merah milik Eva hendak dipakainya, dan Kenny meminta lagi untuk dipinjam besok. Lalu dijawab Zuraida bahwa besok ada keperluannya untuk memakai mobil. Saat itu langsung Kenny teriak histeris," ujarnya kepada majelis hakim.

Kemudian dijelaskannya, Jamaluddin langsung memaki dengan kata kasar kepada keluarga Zuraida Hanum.

"Siap itu, dia langsung memaki dan dibilangnya ke kami, berapa harga kau, anak siapa kau," kata ibu Zuraida menirukan Jamaluddin yang sedang marah saat itu.

Namun saat ditanyakan hakim apakah ibu terdakwa melihat kejadian tersebut, ia menjawab tidak, dia hanya mendengar saja.

Kemudian disambungnya kepada Evi, adik terdakwa yang melihat langsung kejadian tersebut.

Diperlihatkan Foto Mesum Anaknya di Persidangan, Ibu Terdakwa Zuraida Hanum Diam Saja

Kemudian dijelaskan Evi apa yang dibilang ibunya tersebut benar.

"Iya yang mulia, yang dibilang ibu saya itu benar," jelasnya.

Selain itu, di jelaskannya ia peenah hampir diperkosa oleh Jamaluddin yang saat itu berada di rumahnya.

Kejadian tersebut bermula di Jakarta dan berada dirumahnya dua tahun silam.

"Waktu itu kebetulan almarhum sedang bertugas di Jakarta," katanya kepada Majelis Hakim Erintuah Damanik.

Diketahui, Jamal sudah sering ke rumah Evi.

"Jadi setiap kali dia tugas ke Jakarta, dia pasti selalu menginap di rumah saya, walau hanya satu hari," katanya.

Dikatakannya, Jamaluddin diberikan kamar sendiri dan khusus tamu.

"Dia sendiri, kami kasih kamar untuk tamu," jelasnya.

Tiba-tiba suaranya berubah, dan menahankan nangis.

Kemudian dijelaskannya bahwa dia sempat ingin diperkosa oleh Jamaluddin yang saat itu sedang menginap di rumahnya.

Foto Zuraida Hanum Saat Mesum Diperlihatkan Hakim kepada Ibu Kandung

"Kejadian itu pagi, sekitar jam 9. Suami saya pergi dengan anak-anak untuk beli jajan. Kemudian jamal memanggil saya, saya datang dengan maksud mana tahu dia memerlukan sesuatu. Namun ketika saya sampai di depan pintu kamarnya, saya ditarik dan dibekapnya," katanya sambil menangis.

Ditanyakan Hakim, apakah ia teriak saat di bekap, ia mengatakan tidak, dengan alasan takut abang iparnya dipukuli massa.

Kemudian ditanyakan Hakim, apakah ia memberitahukan kakaknya perihal kelakuan abang iparnya tersebut, namun ia menjawab tidak.

"Tidak yang mulia, saya tidak cerita selama satu tahun kepada kakak saya," jelasnya sambil ditanya oleh hakim bagaimana setelah kejadian tersebut.

"Setelah kejadian itu, saya blokir nomornya, dan saya nggak pernah lagi berkomunikasi dengannya," jelasnya.

Namun setelah satu tahun dari kejadian tersebut, Jamaluddin menghubungi Evi dengan menggunakan nomor lain dengan mengatakan bahwa dia sedang berada di Jakarta.

"Dia ada menghubungi saya setelah setahun dengan nomor baru, dibilangnya dia ada di Jakarta. Namun tak saya gubris karena saya sudah jijik," katanya.

Dijelaskannya lagi, Jamaluddin menghubunginya tepat saat rumah tangganya sedang dilanda masalah.

"Saat itu dia menghubungi saya saat keluarga saya sedang ada masalah, saya nggak tahu apa maksudnya namun tetap nggak saya gubris," katanya.(cr2/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved