Update Covid19 Sumut 28 Mei 2020

Siarkan Live Streaming Informasi Covid-19, Gugus Tugas Sumut Ternyata Sewa Gedung

Program live streaming Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Sumatera Utara (Sumut) dinilai tidak efektif.

Penulis: Satia | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN MEDAN/HO
WAKIL Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah memimpin Rapat Evaluasi Persiapan Pelaksanaan Jaring Pengaman Sosial di Sumatra Utara di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jalan Sudirman No.41 Medan. 

TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN - Akhirnya terkuak, ternyata selama ini siaran langsung informasi perkembangan wabah virus Corona atau Covid-19, di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, menyewa gedung.

Padahal, siaran informasi publik ini dilaksanakan di kantor pemerintah, yang seharusnya tidak mengeluarkan uang untuk sewa gedung. 

Menyikapi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Irman akan segera melakukan evaluasi terhadap pengelolaan anggaran pada live streaming ini. 

"Uang sewa gedung dan sewa peralatan, memang catatan untuk dilakukannya evaluasi terhadap pengelolaan anggaran," katanya melalui sambungan telepon genggam, Kamis (28/5/2020).

Live streaming Perkembangan Virus Covid-19, Pemprov Sumut Tak Pakai Pihak Ketiga Lagi

Selama ini, pembengkakan pengunaan anggaran pada live streaming perkembangan wabah virus Covid-19 terjadi pada pelaksana, yaitu pihak ketiga.

Untuk itu, pihaknya akan mengambil alih dan tidak lagi menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyiarkan informasi tersebut.

"Kami tidak akan pakai pihak ketiga lagi untuk menyiarkan itu," ungkapnya. 

Program live streaming Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Sumatera Utara (Sumut) dinilai tidak efektif.

Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut mengharapkan ada data akurat yang menjadi pegangan masyarakat.

Wakil Ketua Pansus Covid 19 DPRD Sumut, Ahmad Hadian menilai bahwa pelaksanaan live streaming tersebut tidak menjawab kebutuhan informasi masyarakat. Informasi yang disampaikan melalaui live streaming tersebut hanya data orang meninggal, ODP, PDP dan positif.

“Saya pikir harus ada data valid yang jadi pegangan. Live Streaming itu tidak ada bekasnya. Saya mencari data tidak dapat. Saya pikir tidak semua orang familiar dengan menggunakan teknologi itu. Seharusnya ada cara lain agar semua orang mendapat data,” katanya.(wen/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved