Seorang Pekerja di Plaza Medan Fair Dikabarkan Kena Corona, Marcom Manager Lenny: Tanya Gugus Tugas
Kondisi itulah yang membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menggelar rapid test terhadap puluhan karyawan lainnya di Plaza Medan Fair.
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang pekerja atau karyawan EC Plaza Medan Fair dikabarkan terjangkit corona virus disease (covid-19).
Kondisi itulah yang membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menggelar rapid test terhadap puluhan karyawan lainnya di Plaza Medan Fair, Jumat (29/5/2020).
Saat dikonfirmasi, Marcomm Manager Plaza Medan Fair, Lenny Yun Manalu mengatakan dirinya tidak berwenang untuk menjelaskan hal tersebut.
Menurutnya, penjelasan terkait dengan covid-19 merupakan wewenang Gugus Tugas.
Namun, dia mengatakan dari pihak manajemen Plaza Medan Fair tidak ada menggelar rapid tes massal.
"Kalau soal itu bisa tanyakan langsung ke gugus tugas saja saya rasa. Karena yang berwenang untuk menjelaskan itu kan hanya gugus tugas. Kan SOP-nya begitu.
Kalau kami dari mal mana boleh. Kami gak berhak untuk memberikan informasi seputar itu," ujarnya, Jumat malam.
• 1 Orang Positif Covid-19, 130 Pegawai Brastagi Supermarket Rapid Test, Tracing ke Tempat Tinggal
• KPK pun Heran Pemprov Sumut Pakai Jasa Pihak Ketiga Untuk Live Streaming Covid-19, Habiskan Miliaran
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan saat dikonfirmasi mengaku belum mendengar terkait adanya karyawan yang positif covid-19.
Namun, ia membenarkan bahwa Dinkes Medan melalui Puskesmas Bestari ada melakukan rapid test terhadap sekitar 23 orang pekerja di Plaza Medan Fair.
"Kayaknya saya belum ada dengar. Belum ada saya dapat berita itu. Saya tadi langsung ngomong sama kepala Puskesmas Bestari. Nanti kami kasih tahu kalau ada," ujarnya.
Mardohar menambahkan, rapid test yang digelar Dinkes Medan tersebut sudah melalui koordinasi dengan manajemen tempat para karyawan bekerja.
Dia mengatakan dari rapid tes pertama para karyawan tersebut hasilnya negatif.
"Yang pasti kami sudah koordinasi dengan manajemennya. Kami kan menerima, mereka sajikan kita kerjakan (rapid test-nya). Mau itu dari swalayan atau dari tokonya yang pasti kami sudah minta surat menyatakan mau kita lakukan rapid test," terangnya.
• BREAKING NEWS, Berduel Gara-gara Becak, Keponakan Bunuh Paman di Medan Johor
• Ternyata Eks Perwira TNI AD Penulis Surat Terbuka Jokowi Mundur Pernah Bunuh Petani Cengkeh
Lebih lanjut dr Mardohar menjelaskan pihaknya akan terus berusaha menggelar rapid tes sebanyak mungkin.
Apalagi saat ini Kota Medan juga masuk dalam zona merah wilayah penyebaran covid-19 di Sumut.
"Medan ini kan sudah zona merah, artinya untuk penekanan atau pembatasannya (covid), selain dari protokol kesehatan, rapid test ini kan paling tidak membantu.
Walaupun rapid test ini bukan sesuatu hal untuk menunjukkan diagnosa (covid), tapi paling tidak sudah membantu untuk menjadikan suatu diagnosa itu tepat," tutupnya.
(Can/Tri bun-medan.com)