3 Pemain Ini Blak-blakan Ingin Bela Timnas Indonesia, Satu Batal Seleksi di Skuad Shin Tae-yong
Tiga pemain tersebut, satu bermain di kasta teratas Belgia. Sementara dua pemain lainnya bermain di tim muda klub Eredivisie.
TRIBUN-MEDAN.com - Ada tiga pemain Belanda keturunan Indonesia yang membuka peluang memperkuat timnas Indonesia.
Tiga pemain tersebut, satu bermain di kasta teratas Belgia. Sementara dua pemain lainnya bermain di tim muda klub Eredivisie.
Bahkan ada satu pemain muda yang telah mendapat undangan seleksi timnas Indonesia dibawah kepelatihan Shin Tae-yong.
1. Sandy Walsh
Sandy Walsh sudah sejak lama ingin memperkuat timnas Indonesia.
Namanya mencuat saat timnas Indonesia dilatih oleh Luis Milla.
Saat itu Luis Milla melirik namanya untuk Asian Games 2018, namun saat itu Sandy Walsh belum bisa bergabung.
Beberapa waktu lalu, pemain Zulte Waregem itu melakukan wawancara dengan Bayu Eka Sari.
Sandy Walsh pun mengabarkan proses naturalisasi yang belum selesai.
Rupanya, proses naturalisasi Sandy Walsh begitu rumit.
Pada musim panas 2019 Sandy Walsh datang sendiri ke Indonesia untuk bertemu perwakilan PSSI. Kala itu ia menemui Simon McMenemy yang kala itu melatih timnas Indonesia dan Ratu Tisha.
"Saya putuskan datang sendiri saat saya libur seminggu di Jakarta. Ya saya bertemu Simon juga Ratu Tisha. Saya bawa semua dokumen official kakek nenek saya yang mereka butuhkan. Setelah itu kami diskusi selama 1 jam. Mereka juga ingin saya dinaturalisasi (Simon dan Ratu)," kata Sandy.
"Saya percaya diri kami bisa selesaikan prosesnya dan sepakat bagaimana melaksanakan prosesnya. Proses naturalisai saya dimulai dari transfer antar federasi. Artinya saya masih di bawah federasi sepak bola Belanda. Dan memindahkan federasi saya ke PSSI.
"Sepertinya mereka tidak melakukan itu ke Ezra Walian. Dan akhirnya dia tidak bisa bermain di kompetisi bersama timnas. Untuk itu tahap pertama untuk proses naturalisasi saya adalah mengganti federasi, lalu kewarganegaraan."
"Dengan dokumen itu, pengurusan naturalisasi akan lebih mudah. Tidak bisa urus kewarganegaraan jika urusan di federasi belum selesai," ujarnya.
