Update Covid19 Sumut 15 Juni 2020
Jaga Imunitas Bayi Selama Pandemi Covid-19, Imbauan Penting Dokter untuk Para Ibu soal Imunisasi
IDAI tetap memberikan arahan dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap memberikan imunisasi kepada anak-ana
TRI BUN-MEDAN.com -
Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia membuat banyak masyarakat masih ragu untuk melakukan aktivitas di luar rumah, di antaranya untuk melakukan jadwal imunisasi.
Bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Riri Virzan Putri selaku dokter anak di RS Hermina Medan ini gencar untuk melakukan edukasi kepada para ibu untuk tetap melakukan jadwal imunisasi walau masih dalam pandemi.
"Kami dari IDAI tetap memberikan arahan dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap memberikan imunisasi kepada anak-anak yang berada di usia untuk imunisasi. Karena nanti jika tidak diberi imunisasi jadi masuk pandemi lain, misalnya Difteri yang akhirnya akan ada kasus luar biasa lainnya," ungkap Riri, Senin (15/6/2020).
Riri menuturkan bahwa jadwal imunisasi sempat mengalami penurunan saat awal pandemi karena para ibu takut membawa anaknya untuk keluar rumah.
"Imunisasi sempat menurun ini awal awalnya karena dianjurkan untuk Stay at Home atau di rumah saja, jadi puskesmas-puskesmas waktu itu memberhentikan posyandu. Awal bulan tiga dan empat itu banyak orang tidak imunisasi karena takut keluar rumah atau takut ke rumah sakit," kata Riri.
Menurut Riri, saat ini para ibu sudah mulai mulai paham mengenai pentingnya imunisasi di masa pandemi ini. Ia menuturkan bahwa para ibu lebih berani datang ke klinik ketimbang ke rumah sakit.
"Di rumah sakit memang menurun untuk pasien anak untuk imunisasi tapi kalau di klinik mereka lebih berani karena lebih nyaman dan aman pasien untuk datang ke klinik atau ke praktek. Tapi kalau ke rumah sakit memang menurun sekali," tuturnya.
IDAI sendiri memiliki jadwal imunisasi secara rutin. Riri menuturkan bahwa walau di tengah pandemi, imunisasi wajib berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Jadwal imunisasi dari IDAI itu ada. Jadi tetap seperti sebelum pandemi bahwa jadwal harus kita ikuti. Kalaupun mau telat paling lama itu harusnya dua minggu. Tapi kalau misalnya udah telat sekalipun tetap harus kita kejar. Bukan berarti sudah lewat ya tidak mau. Bukan, justru harus kita kejar sesuai interval jadwal," jelas Riri.
Program imunisasi penting bagi bayi untuk meningkatkan imun dan kesehatan bayi tersebut. Sebagai dokter anak, Riri mengungkapkan masih banyak para ibu yang sering salah persepsi mengenai batasan imunisasi.
"Kadang orang tua suka salah persepsi. Mereka berpikir sudah usia 9 bulan ini terakhir untuk Campak. Padahal tidak, ada perulangan lagi di usia 15 bulan ataupun 18 bulan. Karena untuk imunisasi ini sampai usia 18 tahun. Makanya jadwal imunisasi harus pakai raport. Kira-kira apa saja yang tercatat di buku itu jadi kita bisa menilai," terangnya.
Riri juga mengimbau kepada para ibu yang memiliki bayi untuk tetap mewajibkan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Saya mengimbau juga kepada ibu-ibu yang selama ini udah takut keluar rumah untuk imunisasi ke rumah sakit untuk jangan takut lagi karena sebenarnya lebih penting menjaga imun anak dengan imunisasi sesuai jadwal," tuturnya.
Tambahnya, Ia juga mengatakan bahwa imunisasi aman dilakukan di rumah sakit karena dari pihak rumah sakit juga sudah menerapkan protokol kesehatan untuk jadwal imunisasi.