Ular Piton 7 Meter Memangsa Siswa SMP, Panji Petualang Beberkan Cara Melepas Diri dari Belitan

Hal ini perlu menjadi perhatian karena seekor ular piton 7 meter baru saja melilit dan menggigit seorang siswa SMP hingga tewas.

Youtube
Panji Petualang ajarkan cara melepaskan diri dari lilitan ular piton. (Youtube) 

Panji Petualang melalui vlog yang diunggah di channel Youtube-nya pada 21 Januari 2019  memberikan edukasi tentang ular piton.

TRI BUN-MEDAN.com -Cara melepaskan diri dari lilitan ular piton pernah diungkapkan Panji Petualang, pemandu acara telivisi yang kini aktif sebagai Youtuber dengan tema konten ular.

Hal ini perlu menjadi perhatian karena seekor ular piton 7 meter baru saja melilit dan menggigit seorang siswa SMP hingga tewas.

Teman-teman korban sebenarnya sudah datang membantu untuk melepaskan diri dari lilitan ular piton.

Siswa SMP tewas tersebut bernama Alfian asal Bombana, Sulawesi Selatan.

Remaja usia 16 tahun itu digigit ular piton pada bagian paha.

Kejadian tersebut terjadi di Pegunungan Kahar, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia, pada Minggu (14/6/2020).

Panji Petualang melalui vlog yang diunggah di channel Youtube-nya pada 21 Januari 2019  memberikan edukasi tentang ular piton.

Terlihat ia me-rescue ular sanca besar (piton) yang masuk ke dalam rumah warga di Subang.

Panji menjelaskan, selain melilit, ular piton memang bisa menggigit.

Panji Petualang menyebut, ular piton memiliki taring seperti kail.

Sekitar 150 taring menjadi kekuatan ular piton saat memangsa korban.

Ketika digigit ular piton, kemudian dipaksa ditarik, maka dampaknya seperti kena gergaji, akan sobek.

Panji Petualang menyarankan untuk tak memaksa menarik gigitan ular piton.

Menurutnya, ada cara lain melepaskan gigitan itu yaitu menggunakan air.

Siramlah air pada mulut ular piton agar gigitannya lepas.

"Cara melepas gigitan piton adalah disiram air, tahanannya jangan ditarik, terus mulutnya itu siram pakai air, itu pasti lepas kalau digigit," kata Panji Petualang.

Masih di video yang sama, Panji Petualang mengingatkan saat lilitan itu menuju leher, jangan sampai kepala dalam keadaan tegak.

Miringkan posisi kepala ke bahu kanan atau kiri.

Tempelkan dagu dan pipi ke bahu sehingga lilitan itu tak langsung mengenai leher.

"Kalau leher kalian gini (memiringkan kepala ke atas sekitar bahu) otomatis ada tahanan di sini," kata Panji menunjukkan posenya.

Walaupun akan tetap sakit, tapi cara itu bisa membuat tenggorokan tak langsung kehabisan nafas.

"Jadi tenggorokannya bisa suplai walaupun tetap sakit," jelasnya.

Kemudian, untuk melepaskan lilitan perlu dibantu minimal oleh dua orang.

"Harus dibantu sama minimal dua orang. Ketika dibantu sama orang mudah ngelepasin, tapi kalau enggak dibantu setengah mati," kata Panji Petualang.

Lilitan ular piton itu bisa mengakibatkan kehabisan napas.

Hal itu pula yang menyebabkan manusia bisa kehilangan nyawa ketika dililit ular piton.

Menurut Panji Petualang, rentang waktu gagal bernapas saat dililit ular piton paling lama sekitar tiga menit.

Waktu tersebut lebih cepat daripada dampak kehilangan napas saat digigit ular kobra.

"Jarak untuk gagal napas itu lebih cepat daripada digigit ular kobra. Jadi kita bakal kesendat enggak bisa napas dalam jarak sekitar tiga menit," ujarnya.

Dalam satu menit saja, Panji Petualang sudah kesulitan bernafas saat dililit ular piton.

Hal itu dirasakannya saat bereksperimen melilitkan ular piton hasil rescue tersebut di lehernya.

"Barusan itu cuma satu menit saya dililit rasanya kaya sakitnya di (leher) itu rasanya nekan, enggak bisa dibayangin dan itu sakit banget, sumpah," kata Panji Petualang.

Ia juga mengingatkan agar eksperimennya tak ditiru.

Ia melakukan eksperimen melilitkan ular piton semata-mata untuk memberikan edukasi.

"Panji saranin yang lihat eksperimen saya barusan tolong jangan ditiru karena bahaya sekali," katanya. 

Video detik-detik siswa SMP dimangsa ular piton

Berikut ini video detik-detik dan kronologi siswa SMP di Kabupaten Bombana, Sulawesi Selatan tewas dimangsa ular piton 7 meter.

Dalam kasus lain di Jambi, seorang pemuda pemberani nekat menggigit ekor ular piton demi menyelamatkan seekor kucing.

Insiden ular piton menewaskan siswa SMP terjadi di hutan pegunungan Kahar, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia, Minggu (14/6/2020).

Korban bernama Alfian (16) tewas setelah lehernya dililit ular dan kepala piton tersebut mengigit pahanya.

Sebelum tewas, korban sempat berteriak minta tolong kepada temannya.

Tak hanya Alfian yang menjadi korban, dua rekannya juga digigit ular piton tersebut karena berusaha menolongnya.

Beruntung, kedua teman korban hanya luka dan kini menjalani rawat jalan.

Kapolsek Rumbia Iptu Muh Nur Sultan mengatakan, kejadian berawal saat korban bersama empat rekannya hendak berwisata ke lokasi air terjun.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba korban yang terpisah dari rekan-rekannya sejauh 10 meter berteriak.

Mendengar itu, rekan korban langsung mendekati korban yang dililit ular piton.

Saat itu korban sudah dalam keadaan terlilit ular piton sepanjang tujuh meter.

"Mereka melihat korban dalam keadaan terlilit ular pada bagian leher dan kepala ular menggigit pada bagian paha," kata Muh Nur dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).

Dua temannya langsung menolong dengan cara memukul ular tersebut.

Namun, usaha tersebut tidak berhasil mereka malah digigit reptil tersebut.

Karena ular tidak kunjung melepaskan lilitan, lanjutnya, dua teman korban yang lain mencari bantuan dari warga sekitar.

Kemudian, sejumlah warga datang dan membunuh ular tersebut dengan parang.

Namun, nyawa korban tak terselamatkan.

Jenazah Alfian kemudian diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.

Sedangkan dua remaja yang sempat digigit ular menjalani rawat jalan di puskesmas.

Warga Gigit Buntut Ular Piton

Sementara itu, di tempat lain, seorang pemuda berhasil menggigit buntut ular pioton yang melilit dan menewaskan seekor kucing.

Seorang pemuda di Kabupaten Batanghari, Jambi bernama Yusuf menyelamatkan seekor kucing yang tengah dililit ular piton sepanjang 4 meter.

Yusuf bahkan menggigit ekor piton berjenis sanca atau sawo tersebut agar sang kucing selamat.

Muncul di Pasar Kramat Tinggi

Kejadian tersebut bermula dari kemunculan ular piton sepanjang 4 meter, Rabu (29/4/2020).

Ular piton berukuran besar itu sontak menggegerkan warga Pasar Kramat Tinggi, Kabupaten Batanghari, Jambi.

" Sekira jam 08.00 WIB saya melihat ular tersebut," kata Yusuf, seperti dilansir Tribun Jambi.

Melilit kucing Ular tersebut ditemukan dalam keadaan tengah melilit sesuatu. Saat dicek, ular tersebut rupanya melilit seekor kucing.

"Mulanya saya berpikir itu adalah kucing yang sedang berkelahi.

Setelah saya dekati ternyata ular tengah melilit kucing tersebut," tutur dia.

Menggigit ekor ular

Melihat nyawa sang kucing terancam, Yusuf pun mencoba menyelamatkannya.

Tanpa rasa takut ia mendekati ular dan menggigit ekor piton itu.

"Buntut ular tersebut saya gigit dan akhirnya ular melepaskan lilitannya," kata dia.

Kucing tersebut selamat  dari lilitan ular.

Yusuf memperkirakan, ular tersebut sudah sejak lama berkeliaran di pasar.

Tak menutup kemungkinan, ular itu memakan ayam pedagang.

"Memang kalau malam, ayam-ayam pedagang sering ilang mungkin inilah pelakunya," ujar dia.

Yusuf kini menangkap ular tersebut.

Ia belum berencana melepaskannya.

"Rencana mau dilepas tapi takut balik lagi," kata Yusuf. (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jabar berjudul: Ular Piton Tewaskan Siswa SMP, Panji Petualang Pernah Jelaskan Bagaimana Cara Melepas Lilitan Piton

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved