MENGERIKAN Kondisi Tentara India yang Tewas dalam Bentrok dengan Tentara China, Sebagian Dimutilasi

INDIA berduka saat pemakaman 20 tentaranya yang tewas dalam bentrokan berdarah melawan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh timur, Senin (15/6/2020)

Editor: Tariden Turnip
india today
MENGERIKAN Kondisi Tentara India yang Tewas dalam Bentrok dengan Tentara China, Sebagian Dimutilasi. Wajah 20 tentara India yang tewas dalam bentrok berdarah dengan tentara China 

INDIA berduka saat pemakaman 20 tentaranya yang tewas dalam bentrokan berdarah melawan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh timur, Senin (15/6/2020).

Tentara yang tewas adalah anggota Resimen 16 Bihar, termasuk sang komandan infantrinya Kolonel B Santosh Babu.

Identitas ke 20 tentara India yang tewas adalah: 

1. Colonel B Santosh Babu

2. Naib Subedar Nuduram Soren

3. Naib Subedar Mandeep Singh

4. Naib Subedar Satnam Singh

5. Havildar K Palani

6. Havildar Sunil Kuma

7. Havildar Bipul Roy

8. Naik Deepak Kumar

9. Sepoy Rajesh Orang

10. Sepoy Kundan Kumar Ojha

11. Sepoy Ganesh Ram

12. Sepoy Chandrakanta Pradhan

13. Sepoy Ankush

14. Sepoy Gurbinder

15. Sepoy Gurtej Singh

16. Sepoy Chandan Kumar

17. Sepoy Kundan Kumar

18. Sepoy Aman Kumar

19. Sepoy Jai Kishore Singh

20. Sepoy Ganesh Hansda

Mereka berasal dari :  lima tentara berasal dari Bihar, empat dari Punjab, masing-masing dua orang dari Odisha, Jharkhand dan Benggala Barat, dan masing-masing satu dari Chhattisgarh, Himachal Pradesh, Madhya Pradesh, Tamil Nadu dan Telangana.

Yang membuat rakyat India makin marah, ternyata beberapa mayat tentara yang tewas, dimutilasi atau tidak utuh lagi.

Situasi ini membuat rekan-rekan korban yang bertugas di garis depan emosi dan gampang tersulut untuk menyerang tentara China yang ada di depannya.

Kolonel Santosh Babu, komandan pasukan India tewas dalam pertempuran dengan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh.
Kolonel Santosh Babu, komandan pasukan India tewas dalam pertempuran dengan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh. (walikali)

Bahkan Komandan Corps Tentara India di Leh Ladakh harus berkomunikasi setiap jam dengan 3 Komandan Divisi yang berada di perbatasan dengan China untuk mengawasi situasi jangan sampai meledak.

Selain di Lembah Galwan, tentara India sedang berhadap-hadapan langsung dengan tentara China di tiga titik LAC Ladakh, khususnya di Pangong Tso, di mana situasinya menjadi sangat berbahaya selama beberapa minggu terakhir.

Dalam 40 hari terakhir - 5-6 Mei, 13 Mei dan akhirnya pada 29 Mei, situasi di Pangong Tso sangat tegang.

Selain korban tewas, 18 personel Angkatan Darat yang menderita luka-luka saat bentrokan dengan pasukan China di Lembah Galwan.

Dari 18 ini, empat personil terluka parah tetapi sudah menjalani perawatan dan sekarang dalam stabil.

Sumber yang dikutip India Today melansir 58 personel lain yang menderita luka ringan dan diperkirakan akan siap untuk bergabung dengan unit mereka dalam dua minggu.

Sedangkan pengamat mengatakan keputusan China untuk tidak merilis perincian tentang berapa banyak tentara yang mungkin telah terluka atau terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan India pada hari Senin mungkin dimotivasi oleh keinginan untuk mengecilkan masalah ini menjelang pertemuan penting dengan Amerika Serikat di Hawaii.

China diam soal kerugian yang mereka alami saat bentrok berdarah dengan Tentara India di PP 14 Lembah Galwan.

Laporan-laporan berita India menyebutkan bahwa korban jiwa China antara 35 dan 43 tewas dan terluka parah.

Juru bicara Komando Teater Barat PLA Kolonel Senior Zhang Shuili mengatakan pada hari Selasa bahwa pertempuran di lembah Sungai Galwan telah menyebabkan korban di kedua belah pihak, tetapi ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Rabu bahwa kedua negara "berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan kita melalui dialog", tetapi juga tidak menyebutkan jumlah korban.

Sebuah sumber yang dekat dengan PLA mengatakan kepada South China Morning Post bahwa Beijing "sangat sensitif" tentang korban militer, dengan mengatakan semua angka harus disetujui oleh Presiden Xi Jinping, yang mengepalai Komisi Militer Pusat, sebelum dirilis.

Beijing juga prihatin tentang bagaimana bentrokan itu dapat dilihat oleh Washington menjelang pertemuan penting antara diplomat top China Yang Jiechi dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Rabu di Hawaii, kata orang itu, dengan syarat anonimitas.

"Tiongkok tentu ingin menurunkan ketegangan menjelang pertemuan Yang-Pompeo," katanya.

"Tetapi jika negara lain ingin mengambil keuntungan dari [sengketa perbatasan] ... pasukan kita akan bereaksi sesuai." (india today/scmp)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved