Nasib 2 Bocah Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa (5) Diduga Dibunuh Ayah Tirinya Gara-gara Es Krim
Tragedi mengenaskan dialami dua bocah, yaitu Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5 tahun).
Dia pun berharap jenazah korban bisa segera diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Selain itu sebagai ayah kandung, Arif berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah membunuh anaknya.
"Saya melihat anak saya ke RS Bhayangkara, menunggu hasilnya gimana, namun belum ada bisa dibawa pulang jenazahnya. Harapannya bisa segera diserahkan sama keluarga biar bisa dikuburkan. Pelaku dihukum seberat-beratnya kalau bisa dihukum mati," pungkasnya.
Adapun pantauan Tribun Medan sekitar pukul 16.30 WIB situasi di area Global Prima National Plus School Medan tampak sepi.
Hanya tampak sejumlah orang keluar masuk dari dalam sekolah.
Sedangkan pintu gerbang sekolah tampak tidak terbuka untuk umum.
Penjelasan guru korban
Ulfa Juliyanti yang menjadi guru dua bocah tersebut di pondok belajar Sanggar Anak Sungai Deli (Sasude) sejak 2019 lalu, mengaku terkejut begitu mendapat kabar kematian dua muridnya tersebut.
"Terakhir jumpa itu malam Jumat ketika ada kegiatan mengaji. Pertama kali dapat kabar dari abang komunitas, bang Lukman. Awal dengar pasti syok, tidak menyangka baru berjumpa kini sudah tidak bisa berjumpa lagi untuk selamanya," ungkap Ulfa kepada Tribun Medan, Minggu (21/6/2020).
Ulfa menuturkan, sosok Ihsan dan Rafa dikenal sebagai anak yang aktif belajar.
Selain itu, keduanya suka bercanda dengan teman sebaya mereka di sela-sela belajar di Sasude.
"Mereka ini anaknya baik-baik, patuh kalau disuruh, dan lugu. Dulu mereka juga suka ngadu seperti ejek-ejekan sama anak-anak lain, biasalah namanya juga anak-anak. Mereka juga suka bercanda sama yang lain, ya sewajarnya anak-anak," ungkap Ulfa.
Selayaknya saudara, Ihsan dan Rafa dikenal sebagai sosok saling menyayangi.
Ulfa mengenang hal yang berkesan saat melihat dua bocah tersebut.
"Jadi pas sewaktu mengaji, Ihsan gemas sambil mencubit pipi adiknya. Ini hal yang menunjukkan jika dia sangat sayang kepada adiknya. Itu yang berkesan ketika saya melihat tingkah mereka. Dia sayang sekali dengan adiknya. Sampai saat mereka berantam itu dia selalu mengalah, gak pernah memukul adiknya," kenang Ulfa.