Update Covid19 Sumut 22 Juni 2020
Warga Medan Mulai Acuh soal Virus Corona, Pemko Kembali Razia Masker di Lima Titik
belum lama ini begitu banyak warga Medan yang kedapatan berkerumun di Lapangan Merdeka, tanpa menjaga jarak aman dengan alasan olahraga bersepeda.
TRIBUN-MEDAN.com - Pemko Medan kembali melakukan razia masker di sejumlah titik.
Selain sebagai bentuk penegakan Peraturan Wali Kota (Perwal) No 11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan, langkah ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 yang kini terus mengalami kenaikan signifikan.
Apalagi belum lama ini begitu banyak warga Medan yang kedapatan berkerumun di Lapangan Merdeka, tanpa menjaga jarak aman dengan alasan olahraga bersepeda.
Kasatpol PP Kota Medan HM Sofyan mengatakn razia tersebut dilakukan oleh petugas dari Satpol PP Kota Medan dibantu pihak kecamatan setempat.
Terhitung, ada 5 titik yang menjadi lokasi dilakukannya razia secara serentak.
Seperti biasa, satu persatu warga baik yang menaiki kendaraan bermotor maupun pejalan kaki tidak luput dari razia petugas.
• BREAKING NEWS, Kapolrestabes Ungkap Motif Ayah Tiri Bunuh 2 Anaknya, Korban Sempat Minta Ayah Baru
• GEGER Makhluk Misterius Pengisap Darah di Taput, Ternak Warga Mati Tak Wajar, Bangkainya Utuh
• Fathuljanah, Ibu 2 Bocah yang Dibunuh Ayah Tiri, Ternyata Pernah Dua Kali Nyaris Dihabisi Tersangka
Adapun kelima lokasi razia tersebut yakni di Jalan Sisingamangaraja Medan tepatnya Depan Komplek Rivera.
Kemudian, Jalan Letda Sudjono (Di bawah Tol Belmera) dan Jalan Kolonel Yos Sudarso (Fly Over Brayan).
Lalu, Jalan Gatot Subroto (Kampung Lalang) serta Jalan Setia Budi persisnya di depan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah.
Bagi warga yang terjaring tidak mengenakan masker, maka akan dikenakan sanksi administratif berupa penahanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh petugas Satpol PP selama 3 hari.
Hal ini juga sesuai dengan poin yang tertuang dalam Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.
Namun, untuk warga yang tidak membawa KTP, maka akan diberikan sanksi fisik berupa push up.
Hanya saja, hal tersebut diberlakukan bagi masyarakat yang memang memungkinkan melakukannya.
Diharapkan, langkah ini dapat memberi efek jera sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker terutama saat beraktifitas di luar rumah.
Sofyan mengatakan razia masker akan terus dilakukan di semua titik Kota Medan guna menegakkan Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.
"Di samping itu juga agar masyarakat dapat memahami dan menyadari pentingnya menggunakan masker saat beraktifitas," kata Sofyan.
Sofyan pun berpesan dan mengingatkan agar warga dapat mematuhi anjuran dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kami himbau dan kami ingatkan agar seluruh warga memakai masker. Jika tidak, KTP-nya akan ditahan selama 3 hari. Kami mohon kerja samanya. Sebab, razia ini akan kami lakukan di semua titik Kota Medan," tegas Sofyan seraya mengungkapkan KTP yang disita bisa diambil kembali di Kantor Satpol PP Kota Medan dengan membawa lembar berita acara yang diterima warga, dan tidak boleh diwakili.
• MULAI HARI INI Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Medan, PLN Minta Maaf, Berikut Wilayahnya
Data Terbaru Covid-19 Sumut
Sementara itu, pasien positif mengidap Corona virus disease 2019 (Covid-19) di wilayah Sumatera Utara kembali melonjak hari ini, Senin (22/6/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan bahwa ada peningkatan 20 pasien yang dinyatakan positif covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Dengan penambahan itu, maka total pasien yang terkonfirmasi positif mengidap covid-19 saat ini sudah mencapai jumlah 1.115 dari sebelumnya 1095 orang.
"Update data Covid-19 yang direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, tanggal 22 Juni 2020, covid-19 positif Metode PCR sebanyak 1115 orang, bertambah 20, ODP 872 orang," ujarnya Senin sore.
Selain penambahan jumlah pasien positif covid-19, dr Whiko juga menginformasikan bahwa ada peningkatan jumlah korban meninggal dunia.
Tercatat ada penambahan 3 pasien covid positif yang meninggal dunia dari sebelummya 71 orang.
"PDP 202 penderita, pasien meninggal 74 orang, pasien sembuh 262 orang," sebutnya.
Mayor Whiko mengatakan, perkembangan data setiap harinya yang masih menunjukkan tren peningkatan memberikan gambaran bagi kita semua bahwa upaya melindungi diri masih belum berjalan dengan baik.
"Dari data di atas menunjukkan penyebaran dan penularan covid-19 sampai saat ini masih berlangsung di wilayah Sumut. Peningkatan angka covid yang didapatkan karena GTPP Sumut sedang gencar melakukan pemeriksaan rapid test maupun PCR, cakupan pemeriksaan juga semakin luas dan tinggi. Sehingga banyak penderita baru yang terdeteksi," kata Whiko.
• INILAH Pengakuan Pembunuh 2 Anak Tiri, Kirim Pesan kepada Istri Lewat Facebook Terkait Lokasi Jasad
Bertambah 954 Kasus Baru Se-Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa penularan virus corona di masyarakat masih terjadi hingga saat ini.
Penularan virus itu menyebabkan kasus Covid-19 terus bertambah hingga Senin (22/6/2020).
Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Senin pukul 12.00 WIB, ada 954 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal ini menyebabkan kini ada 46.845 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Informasi terbaru ini disampaikan Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Senin sore.
"Kami dapatkan jumlah kasus positif sebanyak 954 orang, sehingga totalnya menjadi 46.845 orang," ujar Yurianto.
Menurut Yurianto, jumlah kasus baru ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 10.926 spesimen.
Jumlah ini terbilang sedikit karena ada 20 laboratorium yang libur, terutama di rumah sakit.
Jumlah spesimen yang sudah diperiksa hingga saat ini totalnya ada 650.311 spesimen dari 393.117 orang.
Sebagai catatan, satu orang bisa diambil sampel spesimen lebih dari satu kali.
Adapun terdapat lima provinsi yang mencatat penambahan kasus Covid-19 dengan angka tinggi.
Jumlah tertinggi dicatat Jawa Timur dengan 315 kasus baru dalam sehari.
Kemudian, disusul DKI Jakarta dengan 127 kasus baru.
Berikutnya, Sulawesi Selatan dengan 111 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 89 kasus baru, dan Sumatera Selatan dengan 60 kasus baru.
Data yang sama memperlihatkan penambahan 331 pasien yang dianggap sembuh setelah pernah dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Dengan demikian, sudah ada 18.735 pasien Covid-19 yang kini dinyatakan sembuh.
Akan tetapi, Yurianto masih menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada 35 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 21-22 Juni 2020.
"Sehingga, akumulasinya menjadi 2.500 orang," kata Achmad Yurianto.
Saat ini, semua provinsi atau 34 provinsi di Indonesia sudah mencatat adanya kasus Covid-19.
Secara khusus, sudah 440 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak virus corona.
Jumlah ini bertambah satu daerah dibandingkan data kemarin.
(cr21/tri bun-medan.com)