Update Pembunuhan 2 Anak di Medan
Benda Aneh Pelaku Pembunuhan 2 Bocah Ditemukan, Kakek Zainal Abidin Duga Menantu Perdalam Ilmu Hitam
"Setangkai atau sekumpulan bunga, sepotong kain kafan, tanah kuburan, dan taring. Itulah yang dapat,"
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN-MEDAN.com, Medan -
Kakek kedua bocah yang dibunuh oleh ayah tirinya, Zainal Abidin (65) menyebutkan bahwa pelaku atau ayah tiri kedua bocah tersebut diduga memperdalam ilmu hitam.
"Kalau kita lihat sepintas lalu, anak ini berdukun atau nuntut ilmu," ujar Zainal Abidin.
Bukan tanpa sebab, kecurigaan pun muncul.
Kecurigaan diawali dengan adanya penemuan benda-benda aneh saat hidup bersama di rumah mereka, mertua dan menantu satu rumah.
Dugaan bahwa pelaku pembunuh bocah tersebut memiliki ketertarikan pada dunia ilmu hitam disebabkan oleh adanya penemuan benda-benda aneh yang disinyalir sebagai benda yang digunakan dalam prosesi menuntut ilmu hitamnya.
"Karena ada yang tinggal di rumah itu, sesudah dia saya usir dari rumah ada satu benda kita dapatkan," sambungnya.
"Setangkai atau sekumpulan bunga, sepotong kain kafan, tanah kuburan, dan taring. Itulah yang dapat," jelasnya.
Sasaran ilmu hitamnya adalah istri dan anak Zainal Abidin.
Dengan demikian, Zainal Abidin langsung membakar benda-benda tersebut.
"Jadi bisa saya ketahui bahwasanya itu dia megang itu perencanaannya ingin membunuh anak saya dan istri saya, makanya saya bakar itu," lanjutnya.
Dia juga tahu bahwa hal itu merupakan bagian dari peralatan yang biasanya digunakan orang yang bakal mempelajari ilmu hitam dari teman putrinya.
"Itu saya tahu karena ada teman anak saya yang lagi kuliah, dia mungkin orang yang bisa memantau, dia nanya aku bakar apa tadi, jangan bohong katanya. Dia pikirkan lagi ohh ternyata bapak bakar ini ini," ungkapnya
Dia kemudian menuturkan bahwa teman putrinya sendiri menjelaskan sasarannya, putri dan istri Zainal Abidin.
"Lalu putri saya jelaskan yang dibakar itu, kain kafan, tanah, bunga. Lalu temannya itu bilang, yang mau dibunuhnya adalah Dian dan ibunya,"