Update Covid19 Sumut 23 Juni 2020
Puskesmas Medan Area Selatan Ditutup Sementara Pasca 5 Petugas Medis Positif Covid-19
UPT Puskesmas Medan Area Selatan ditutup sementara pascaditetapkannya petugas medis positif Covid-19.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - UPT Puskesmas Medan Area Selatan ditutup sementara pascaditetapkannya petugas medis positif Covid-19.
Dengan penutupan puskesmas ini, maka sudah ada total 6 puskemas di Kota Medan yang ditutup sementara ataupun sempat ditutup, karena penularan virus corona.
Keenam puskesmas itu yakni Puskesmas Padang Bulan, Puskesmas Tuntungan, dan 3 lainnya yang telah dibuka kembali yaitu Puskesmas PB Selayang II, Puskesmas Kota Matsum dan Puskesmas Sunggal.
Amatan Tribun, kondisi di puskesmas terlihat sepi. Hanya ada satu ambulans yang terparkir di halaman.
Gerbang serta pintu masuk puskesmas tampak tertutup dan tidak ada aktivitas.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan menyebutkan terdapat 5 tenaga medis yang positif terkena virus corona.
"Di Puskesmas Medan Area Selatan ada 5 petugas medis yang positif Covid-19 hasil swab PCR dan sudah kita isolasi," ungkapnya kepada Tribun, Selasa (23/6/2020).
Mardohar menjelaskan bahwa pelayanan sementara dialihfungsikan ke Puskesmas Kota Matsum dan Puskesmas Sukaramai. Termasuk untuk para pasien yang memiliki penyakit kronis.
"Sudah dialihfungsikan sementara karena ada beberapa petugas yang terkena Covid19. Pelayanan UPT Puskesmas Medan Area Selatan untuk sementara ditutup mulai tanggal 19 Juni 2020 sampai waktu yang ditentukan. Untuk sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas Kota Matsum dan Puskemas Sukaramai," ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruh tenaga medis di puskesmas tersebut sudah dilakukan pemeriksaan swab.
"Sudah dilakukan swab kepada seluruh petugas dan tinggal menunggu hasilnya," ungkap Mardohar.
• WASPADA, Episentrum Penularan Covid-19 di Medan Bergeser ke Dua Kecamatan Ini
• Perkenalkan Sosok John Kei, Bandit Jakarta Dikenal Sadis tapi Ramah Pada Masyarakat Sekitar Rumah
Sementara itu, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, jumlah warga yang positif virus tersebut sudah mencapai 736 orang.
Di samping itu, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan ada pergeseran episentrum penularan Covid-19 di Kota Medan.
Sebelumnya episentrum berada di Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Selayang. Namun, kini bergeser ke Kecamatan Medan Area dan Medan Denai.
Dikatakannya, sejak Mei 2020, tingkat penularan sudah eksponensial dan penularan terjadi melalui warga yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Kondisi ini membuat psikologis masyarakat terganggu, terutama bagi warga yang positif terpapar Covid-19 sehingga membuat down," katanya saat menyambangi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Mukhtar Basri Medan, Selasa (23/6/2020).
Selain itu katanya, perekonomian pun terganggu sehingga melemahkan daya beli masyarakat.
Kondisi tersebut menyebabkan dunia usaha di Kota Medan ikut terganggu.
Tidak sedikit yang menghentikan usahanya karena jumlah pembeli drastis menurun.
Termasuk, pelaku usaha sektor perhotelan dan restoran harus menghentikan usahanya.
"Jika mereka buka, pengunjung yang datang sedikit sehingga tidak bisa menutupi operational cost (biaya) yang telah dikeluarkan," ungkapnya.
Selain itu pandemi Covid-19, lanjutnya juga berimbas dengan dunia pendidikan yang terganggu.
Hingga kini Pemko Medan belum mengaktifikan kembali proses belajar mengajar di tingkat PAUD, TK , SD dan SMP yang merupakan wewenang Pemko Medan.
Sebab, Pemko Medan sampai kini belum memiliki metode yang tepat dan baik sehingga peserta didik dapat belajar seperti biasa di sekolah meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Atas dasar inilah, kami mohon masukan dari civitas akademika UMSU. Pemko Medan tidak dapat mengatasinya sendiri, perlu bantuan semua pihak, terutama para akademisi sehingga kami dapat membuat konsep dan strategi yang akan dilakukan guna mengatasi kompleksitas persoalan yang terjadi akibat pandemi Covid-19," katanya.
Pemko Medan terus mencari masukan dari para akademisi untuk mengatasi kompleksitas persolan yang terjadi akibat pandemi Covid-2019 di Kota Medan.
Semua masukan yang diterima nantinya akan dijadikan sebagai langkah dan strategi untuk mengatasi Covid-19, sekaligus mendongkrak kembali daya beli masyarakat yang terus menurun sejak pademi Covid-19 menerpa ibukota Provinsi Sumatera Utara sejak Maret 2020.
Sekretaris Universitas UMSU Gunawan mengatakan, seluruh civitas UMSU siap dan bersedia memberikan masukan dan saran kepada Pemerintah Kota Medan guna mengatasi Covid-19, termasuk mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 sehingga masyarakat merasa tenang dan nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
• Deretan Kasus yang Dikomandoi John Kei, Mulai Kerusuhan di Maluku hingga Kasus Ampera Berdarah
Data Nasional
Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga hari ini, Selasa (23/6/2020).
Hal ini menyebabkan jumlah pasien dan kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Berdasarkan data yang masuk hingga Selasa pukul 12.00 WIB, ada 1.051 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan saat ini secara akumulasi ada 47.896 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Informasi terbaru ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Selasa sore.
"Kita dapatkan kasus positif sebanyak 1.051 orang, sehingga akumulasinya jadi 47.896" ujar Yurianto.
Menurut Achmad Yurianto, jumlah 1.051 kasus baru itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan 17.908 spesimen.
Data yang sama juga memperlihatkan ada penambahan 506 pasien yang sembuh setelah sempat terinfeksi penyakit Covid-19. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini ada 19.241 orang.
Akan tetapi, Yurianto menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pada periode 22-23 Juni 2020, ada 35 pasien Covid-19 yang tutup usia.
"Sehingga totalnya menjadi 2.535 orang," ucap Achmad Yurianto.
(vic/tri bunmedan.com)