Update Pembunuhan 2 Anak di Medan

REAKSI Gubernur Edy Rahmayadi, Geger 2 Anak Tewas Dibantai Seorang Ayah yang Ngamuk

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi prihatin terkait kasus dua anak yang dibunuh ayah tirinya,

Penulis: Satia | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN/Satia
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi 

Kesadisan Rahmadsyah menghabisi nyawa kedua anak tirinya akhirnya terbongkar.

Bahkan ternyata sang istri nyaris tewas dibunuhnya.    

"Aku pernah ingin dibunuhnya dua kali, yakni saat berada di Delitua dan di sekitar sini, dekat sini"

//

Prarekonstruksi pembunuhan dua orang bocah yang dibunuh oleh bapak tirinya berlangsung di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020).  

Korban atasnama Ikhsan Fatahilah (10) ditemukan disudut bangunan gedung sekolah Global Prima dalam posisi terlentang dan Bagian Wajah keadaan Memar dan korban Rafa Anggara (5) ditemukan di dalam parit samping gedung sekolah Global Prima yang ditemukan dengan posisi terlentang dan di tutup dengan triplek dan karton.

Kedua bocah ini tewas di tangan bapak tirinya bernama Rahmadsyah.

Petugas kepolisian menghadirkan tersangka Rahmadsyah saat gelar pra rekontruksi kasus pembunuhan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020). Ramadsyah memperagakan 17 adegan pembunuhan kedua anak tirinya saat pra rekontruksi.
Petugas kepolisian menghadirkan tersangka Rahmadsyah saat gelar pra rekontruksi kasus pembunuhan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020). Ramadsyah memperagakan 17 adegan pembunuhan kedua anak tirinya saat pra rekontruksi. (TRI BUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko turut hadir menyaksikan prarekonstruksi di Gang Abadi dan mejelaskan kronologi kejadian awal sehingga kedua bocah ini terbunuh.

"Pada hari Jumat (19/6/2020) ibu korban mengantar kedua orang anaknya ke rumah neneknya. Kemudian yang bersangkutan berangkat kerja. Kemudian malam sekitar pukul 20.00 WIB, anak-anak ini pulang ke rumah kemudian nonton tv dengan bapak tirinya," ucap Riko.

"Setelah itu si anak minta kepada bapaknya untuk beli ice cream. Tapi bapaknya bilang enggak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya," sambungnya.

Lanjut Riko, kemudian tersangka menjawab tidak punya uang. Kemudian anak-anaknya bilang bapaknya pelit.

"Kemudian anak-anak akan bilang kepada ibunya untuk mencari bapak baru, itu keterangan awal dari tersangka. Untuk sementara akan kita dalami motifnya," ucap Riko.

Pengakuan tersangka, tersangka Rahmadsyah mengaku memegang kedua tengkuk anak-anak tersebut.

"Kedua anak ini dipegang tengkuknya, kemudian kepalanya dibenturkan. Setelah dibenturkan, si anak-anak ini jatuh, kemudian satu-satu dibenturkan ke lantai dan dinding sebanyak masing-masing empat sampai lima kali," ucap Riko.

Kemudian setelah dibenturkan ke dinding, dia melihat si anak masih bergerak, kemudian diinjak tersangka perut kedua anak-anak tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved