Prakiraan Cuaca di Sumut
Daerah-daerah Berpotensi Hujan Intensitas Tinggi di Wilayah Sumut, Penjelasan BBMKG Medan
Tapanuli Tengah, Humbahas, Pakpak Bharat, serta Tapsel kondisinya masih berpotensi terjadi hujan intensitas yang cukup tinggi
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan Tri bun Medan, Chandra Irvan Simarmata
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN -
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I - Medan Edison Kurniawan menyebutkan tidak semua wilayah di Provinsi Sumatera Utara akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2020 ini.
Sebagian wilayah lainnya khususnya yang berada berdekatan dengan pantai barat masih akan mengalami hujan dengan intensitas cukup tinggi.
"Untuk wilayah yang sudah masuk musim kemarau umumnya yang berdekatan dengan provinsi Riau. Seperti sekitar Padanglawas, Paluta, Labusel, Labuhanbatu, sebagian Madina. Sedikit banyak sudah masuki awal musim kemarau. Namun untuk wilayah barat dan pantai barat Sumatera seperti Tapanuli Tengah, Humbahas, Pakpak Bharat, serta Tapsel kondisinya masih berpotensi terjadi hujan intensitas yang cukup tinggi," ujarnya kepada Tri bun-Medan.
Edison menjelaskan pada bulan Juni ini sebagian wilayah di Sumut memang sudah mulai memasuki musim kemarau, namun sebagian besar lainnya justru masih dalam masa peralihan termasuk Medan.
Untuk Kota Medan sekitarnya kata Edison juga terpengaruh akibat terjadinya pola tekanan rendah dan pertemuan angin yang ada di wilayah pantai barat Sumatra.
"Jadi bulan Juni ini kita masih dalam masa peralihan.
Berdasar hasil prediksi musim kita, bahwa sebagian wilayah Sumut itu akan memasuki kemarau pada bulan Juli-Agustus 2020," ucapnya.
Lebih lanjut kata Edison, untuk sekitar Selat Malaka berdasar pemantauan radar pada Jumat pagi juga terlihat pertumbuhan awan yang intensif.
Kondisi tersebut turut mempengaruhi wilayah di Sumut yang berdekatan dengan selat Malaka seperti Medan, Kabupaten Deliserdang, Batubara, serta Langkat sehingga juga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi.
"Di Medan berdasar hasil pengukuran yang kami lakukan Jumat pagi tercatat 88 mm. Termasuk hujan dengan intensitas tinggi karena di atas 50 mm. Kalau 1-10 rendah, sampai 50 menengah dan di atas 50 mm sudah intensitas cukup tinggi. Kecepatan angin juga tinggi ada menyebabkan pohon tumbang dan hujan ekstrem mengakibatkan genangan," pungkasnya.
(Can/Tri bun-medan.com)