Hadapi Agresi China, Jepang Akhirnya Punya Kapal Induk Unik, China Pusing Cari Cara Menenggelamkan
Kapal induk helikopter Izumo yang menjalani modifikasi untuk operasi sayap tetap, di galangan kapal Japan Marine United Yokohama.
Sebuah foto yang muncul di Twitter pada hari Rabu menggambarkan kapal induk helikopter Izumo yang menjalani modifikasi untuk operasi sayap tetap, di galangan kapal Japan Marine United Yokohama.

Melansir forbes, disebutkan militer China tengah mencari cara untuk menenggelamkan kapal induk Jepang tersebut.
Modifikasi senilai $ 28 juta yang sedang berlangsung di Yokohama akan memperkuat geladak Izumo untuk mengubah kapal induk helikopter menjadi kapal induk ringan yang mampu mendukung jet tempur siluman F-35B Angkatan Udara Jepang.
Kakak kapal induk Izumo, Kaga dijadwalkan untuk menjalani modifikasi yang sama.
Belum jelas berapa banyak F-35 yang dibawa oleh kedua kapal induk, yang masing-masing panjangnya 248 meters dan bobot 27.000 ton.
Mungkin hanya sedikit dibanding kapal induk milik Angkatan Laut AS, masing-masing berkapasitas 45.000 ton, masing-masing dapat membawa lebih selusin F-35Bs.
Dengan kapasitas yang kecil ini analis China Fang Zheng mempertanyakan apakah mungkin "seekor burung gagak menjadi burung Phoenix."
Center for Strategic and Budgetary, think tank berbasis di Washington DC, menerjemahkan komentar dari Fang dan pakar China lainnya dalam survei kekuatan angkatan laut Jepang dan China baru-baru ini.

Izumo dan Kaga tidak perlu seperti Amerika, di mana supercarrier Angkatan Laut AS mampu membawa hampir 70 pesawat.
Itu karena Izumo dan Kaga, dalam doktrin Jepang, adalah flagships untuk kelompok-kelompok anti-kapal selam yang tugas utamanya adalah menegakkan blokade yang membentang dari Filipina ke Jepang untuk mencegat kapal selam China yang berusaha menyelinap ke lautan terbuka.
Jika ada kapal selam yang lewat, kapal Jepang akan mengejar mereka.
Menurut Intelijen Angkatan Laut AS, Angkatan Laut Tiongkok pada 2015 mengoperasikan 57 kapal selam diesel-listrik dan lima kapal selam serangan nuklir.
Armada kapal selam Beijing pada tahun 2030 diperkirakan mencakup 60 kapal diesel-listrik dan setidaknya 16 kapal selam serangan nuklir.
Sebagai perbandingan, Angkatan Laut Jepang mengoperasikan 20 kapal selam diesel-listrik dan tidak berencana menumbuhkan kekuatan ini dalam waktu dekat.
Kapal selam Jepang termasuk yang paling modern dan canggih di dunia, tetapi jumlahnya kalah jauh dari China.