Kronologi Siswi Kelas IX SMP Diperkosa Lalu Dibunuh Gara-gara Hutang Ayahnya, Ini Pengakuan Pelaku

pelaku yang merupakan residivis pencurian dengan kekerasan (Curat) ini mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada korban, anak temannya sendiri.

Editor: AbdiTumanggor
Tribunjambi/wahyu
Sawabi Ikhsan, tersangka pembunuhan ditangkap polisi tanpa perlawan di rumahnya di RT 03 Kelurahan Sukasari Kabupaten Sarolangun, Jambi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kerja keras gadis remaja inisial M (15), siswi kelas IX SMP untuk mencari uang dengan menjual masker yang dibuatnya kini tak akan tercapai lagi selamanya.

Rencana itu ia lakukan untuk bertahan hidup menghadapi pandemi Covid-19.

Balada M ini terbilang tragis. Ia tewas dibunuh dan tak akan bisa lagi belajar kelompok dengan teman sekolah SMP-nya.

Termasuk niatnya tadi, ingin membuat masker untuk dijual demi menghasilkan uang.

Sebelum tewas, M lebih dahulu merasakan pahitnya hidup.

Ia diperkosa lalu dibunuh. Mayatnya dibuang ke kebun karet.

 Kode Tanda Perceraian yang Sebenarnya Terlihat dari Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Unfollow Bella

 Kemenkes Arab Saudi Umumkan Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Kini Mencapai 194.225 Orang

 Deretan Mantan Kekasih Laudya Cynthia Bella di Masa Lalu, Terungkap Alasan Tak Satu Pun ke Pelaminan

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, saat jumpa pers kasus pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, dengan menghadirkan tersangka.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, saat jumpa pers kasus pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, dengan menghadirkan tersangka. (Tribunjambi/Wahyu Herliyanto)

Dibunuh karena utang ayahnya

Siswi M merupakan warga Sarolangun, Jambi yang menjadi korban pembunuhan karena ayahnya berutang.

Utang itu tak kunjung dibayar, dan kesabaran Sawabi Ikhsan (30) tidak bisa menahan emosi dan melampiaskannya kepada sang anak.

Alhasil, Sawabi Ikhsan, tersangka pembunuhan ditangkap polisi tanpa perlawan di rumahnya di RT 03 Kelurahan Sukasari Kabupaten Sarolangun, Jambi,  setelah mendapatkan petunjuk dari kurang lebih 15 saksi.

Dari keterangan saksi itu juga mengarah pada tersangka yang juga target pelaku penyalahgunaan narkoba.

Setelah diamankan, pelaku yang merupakan residivis pencurian dengan kekerasan (Curat) ini mengaku sudah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan kepada korban, anak temannya sendiri yang berhutang kepadanya.

Kapolres AKBP Deny Heryanto mengatakan, korban M (15) ternyata hari itu selain ingin berangkat untuk bekerja kelompok, ternyata berencana membuat masker untuk dijual.

"Ia berinisiatif dalam belajar kelompok itu membuat masker bersama temannya untuk dijual, karena lagi Covid-19," katanya, Rabu (1/7/2020).

Niat belajar kelompk dan jualan masker

Namun pelaku yang terlanjur dendam terhadap ayahnya, ia tidak bisa bergabung dengan temannya untuk bekerja kelompok dan membuat masker karena menjadi korban dan pelampiasan tersangka.

Di jalan, pelaku merampas HP milik korban hingga ia tega memperkosa korban sebelum membunuh secara sadis.

Ayah pelaku pembunuhan anak karena utang.
Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP karena hutang ayah. (Tribunjambi/wahyu)

Dalam TKP tersebut, ujar kapolres bahwa pelaku tidak sendirian, pada saat itu memang ada dua orang, tetapi belum diketahui perannya.

Dari keterangan, memang ada temannya, namun untuk menetapkan tersangka harus dilengkapi alat bukti.

"Sementara sebagai saksi, baru satu orang tersangka," ujarnya.

Atas hal tersebut kapolres menghimbau kepada masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anaknya.

Jauhi hal yang tidak diinginkan terlebih dalam situasi pandemi saat sekarang.

Ditelepon Bos Sabu

Telepon dari bos sabu-sabu ini mungki yang membuat Mahabi (30) bertindak nekat.

Ia melakukan tindakan sadis di luar batas kemanusiaan, pembunuhan siswi SMP di Sarolangun, secara sadis.

Mahabi melakukannya secara sadis, dengan memerkosa anak temannya sendiri.

Orang yang dibunuh merupakan anak temannya sendiri, dan tinggal satu kelurahan.

Wahabi tinggal di RT 03, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun.

Wahabi mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada anak rekannya sendiri pada pertengahan April lalu.

Atas alasan apa Wahabi membunuh anak temannya?

Ia melakukan tindakan sadis lantaran kesal dengan sang ayah korban.

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Ayah korban memiliki utang kepadanya, namun tak kunjung dibayar.

Tak disangka, ia melakukan tindakan keji pada anak temannya sebagai pelampiasan.

Didampingi Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, Mahabi mengungkapkan itu.

Apakah Mahabi menyesal sudah melakukan hal itu kepada anak yang tidak bersalah itu menjadi korban?

"Dak ado niat mau bunuh anaknyo, sangat menyesal," katanya, Rabu (1/7).

Dia mengaku ayah korban memiliki utang narkoba sebesar Rp 2,1 juta.

Menurutnya, ayah korban merupakan pengguna sabu dan pengedar sabu.

"Pokoknyo dio utang narkoba (sabu). Dio janji bayar sore, malam dak jugo. Sudah 4 hari aku nunggu, akhirnyo aku ditelepon bos, aku nyari dio dak timbul- timbul," katanya.

Perkosa dulu lalu bunuh

Dalam pembunuhan ini, ia juga sempat memperkosa korban sebelum melakukan pembunuhan itu.

Penangkapan pelaku ini buntut dari penemuan mayat anak di bawah umur di kebun karet, di belakang kantor Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun pada Rabu (15/4/2020) malam.

Mayat yang berinisial MA (16), warga RT 03 Kelurahan Sukasari, yang masih duduk di bangku SMP.

Korban sudah diketemukan dalam keadaan meninggal dengan luka.

Kronologi

Tersangka kasus pembunuhan sadis siswi SMP di Sarolangun berhasil dibekuk polisi. Ikhsan (30) berhasil ditangkap setelah dua bulan melarikan diri.

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengungkapkan kronologi pembunuhan seorang gadis di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun.

Sebelumnya pada 15 April 2020, saat itu korban memang sudah janjian dengan teman sekelasnya untuk belajar kelompok.

Korban M (16) rencananya akan belajar kelompok ke Rt. 09 Sukasari dan pergi dari rumah seorang diri dengan  jalan kaki.

Korban dan rekan rencananya akan belajar ke rumah temannya yaitu Noufal. Sekira pukul 15.00 WIB temannya sempat menghubungi keberadaannya melalui WA . Pesan itu sempat ia baca namun tidak dibalas.

Sekira pukul 15.00 WIB lewat, pesan WA yang tidak dibalas dan rekannya melanjutkan belajar kelompok sampai pukul 17.00 WIB.

Hingga sore hari, korban tidak datang juga. Bahkan hingga pukul 18.00 WIB korban belum pulang ke rumah. Karena khawatir orang tua korban mencari bersama pamannya.

"Kemudian disusuri jalan dimana korban lewat, setelah disusuri ke dalam kebun karet. Ditemukan sebuah jilbab korban," katanya, Rabu (1/7).

Gak jauh dari penemuan jilbab, ditemukan lagi sepatu sebelah kanan milik korban. Setelah dilihat pada jilbab korban ada bekas sayatan benda tajam.

"Setelah itu jilbab itu ada bekas robekan karena senjata tajam," katanya.

"Setelah itu, gak lama, warga berhasil menemukan korban dalam keadaan tewas terlentang dan kondisi setengah telanjang dam berlumur darah," ujarnya.

Setelah melakukan penyelidikan oleh petugas, ada keterangan saksi yang mengarah pada salah seorang yang diduga pelaku.

Pelaku ini tersangkut dalam masalah narkoba, ternyata setelah dilakukan penyelidikan petugas berhasil menangkap pelaku di rumahnya.

"Setelah diamankan, ia mengaku bahwa ia sudah melakukan tindakan terkeji itu," katanya.

Ia melakukan itu lantaran ia dendam terhadap ayah korban, karena ayah korban sudah meminjam uang untuk transaski narkoba, namun tak kunjung dibayar.

Lanjut Kapolres, bahwa saat itu, tersangka sempat pergi ke rumah ayahnya dan menanyakan kepada korban kemana ayahnya, namun korban menjawab tidak tahu.

"Lalu tersangka tidak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP, HP dirampas oleh tersangka dan disuruh cari di mana ayahnya, dan saat itu pula ia sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," ujarnya.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis dan dikenakan hukuman penjara seumur hidup karena sudah banyak melakukan tindak kejahatan lainnya di wilayah hukum Sarolangun.

(*)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jambi dengan judul : Bos Sabu-sabu Jambi Telepon Tanya Duit, Mahabi Kalap Perkosa Anak Teman Lalu Bunuh

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved