Kehidupan 3 Putri Putin, Mati-matian Dijauhkan Ayahnya dari Politik, Bahkan Gunakan Identitas Palsu
Putin memiliki dua anak perempuan dalam pernikahan pertamanya dengan Lyudmila Shkrebneva yang berakhir dengan perceraian tahun 2013.
TRI BUN-MEDAN.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani Perintah Eksekutif amendemen Konstitusi Rusia yang mengizinkan dirinya berkuasa sampai 2036.
Presiden yang berusia 67 tahun itu menuliskan namanya dalam Perintah Eksekutif pada Jumat (3/7/2020) yang akan mulai diterapkan pada Sabtu (4/7/2020).
Vladimir Putin sudah menjadi Perdana Menteri Rusia sejak tahun 1999.
Lalu tahun 2000, Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia, hingga saat ini.
Meski sosoknya dikenal di seluruh dunia, Vladimir Putin rupanya selalu mencoba merahasiakan kehidupan pribadinya, termasuk anak-anaknya, dari sorotan publik.
• Pelaku Jambet di Medan Ditangkap Polisi, Satu Orang Ditembak

Dari perkawinan pertamanya selama 30 tahun hingga laporan tentang seorang kekasih, Putin dan pemerintahannya berjuang keras mencegah media dan dunia tahu banyak tentang kehidupan pribadinya.
Dia ingin melindungi anak-anaknya dari sorotan apa pun.
Namun, rumor tetap saja muncul selama bertahun-tahun bahwa Putin memiliki dua putri dengan mantan istrinya dan kekasihnya mungkin memiliki putri lain pada laporan tahun 2015.
Inilah beberapa hal tentang kehidupan misterius anak-anak Putin:
1. Putri Putin dari pernikahan pertama
Putin memiliki dua anak perempuan dalam pernikahan pertamanya dengan Lyudmila Shkrebneva yang berakhir dengan perceraian tahun 2013.
Nama putri mereka adalah Maria (Masha) yang lahir di Leningrad tahun 1985 dan Katerina (Katya) yang lahir di Jerman tahun 1986 saat Putin mesih di KGB.
• Kepala UPT P2TP2A Diduga Cabuli Anak Dititipkan, Ortu: Ngakunya Perlindungan Anak Ternyata Biadab
2. Sekolah putri Putin
Ketika keluarga pindah ke Moskow pada tahun 1996, gadis-gadis itu menghadiri sekolah berbahasa Jerman.
Menurut sebuah laporan, mereka dikeluarkan dari sekolah ketika Putin menjadi presiden, kemudian para guru mendidik mereka di rumah.
"Tidak semua ayah penuh cinta dengan anak-anaknya seperti dirinya," kata Lyudmila. "Dan dia selalu memanjakan mereka, sementara aku adalah orang yang harus mendisiplinkan mereka."
Maria belajar biologi di perguruan tinggi dan sekolah kedokteran di Moskow, sementara Katerine mengambil jurusan Studi Asia di perguruan tinggi.
Kedua putri Putin menghadiri universitas dengan identitas palsu.
• Bupati Soekirman Tunjukkan Foto Buktikan Dirinya Masih Kompak Dengan Wakilnya
3. Kehidupan putri Putin setelah sekolah
Maria sekarang berusia 33 tahun dan menjadi seorang peneliti medis, tinggal di Moskow bersama suaminya dari Belanda, Jorrit Faassen.
Sementara Katerine tinggal di apartemen dan memperoleh kekayaannya.
Katerine yang sekarang berusia 31 tahun menjadi seorang penari akrobatik dan memiliki posisi senior di almamaternya, Moscow State University, menuju inkubator startup senilai $1,7 miliar (Rp24,6 triliun).
Katerine menikah dengan miliarder Rusia, Kirill Shamalov pada tahun 2013, namun bercerai pada awal 2018.
• Jangan Minder Gemuk! Studi Menyebut Wanita Gemuk Justru Menyenangkan, Bukan Langsing bak Model
4. Putri Ketiga Putin
Ada desas-desus yang mengatakan bahwa Putin memiliki putri ketiga dengan kekasihnya dan mantan pesenam irama Rusia, Alina Kabaeva.
Tetapi, baik anak maupun hubungan dengan Kabaeva telah dikonfirmasi.
Putin telah mencoba untuk melindungi anak-anaknya dari media, mecoba untuk menjauhkan mereka dari politik sehingga mereka dapat hidup normal.
Jadi presiden hingga 2036
Umumnya seorang presiden sebuah negara hanya memiliki masa kerja 4 sampai 5 tahun.
Lalu kemudian dia diganti melalui pemilihan presiden. Kecuali negara tersebut berupa kerajaan.
Hanya ada beberapa pemimpin negara yang mampu memimpin selama bertahun-tahun lamanya.
Salah satunya Soeharto yang pernah memimpin Indonesia selama 32 tahun lamanya.

Nah, sepertinya Rusia akan mengalami hal serupa.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (5/7/2020), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani Perintah Eksekutif amendemen Konstitusi Rusia yang mengizinkan dirinya berkuasa sampai 2036.
Presiden yang berusia 67 tahun itu menuliskan namanya dalam Perintah Eksekutif pada Jumat (3/7/2020) yang akan mulai diterapkan pada Sabtu (4/7/2020).
Penandatanganan itu dilakukan setelah kemenangannya dalam referendum dengan perolehan suara sebanyak 78 persen meskipun ada banyak tuduhan yang mengatakan bahwa pemilihan itu curang.
Sergey Shpilkin, seorang peneliti pemilu independen terkemuka di Rusia, memperkirakan bahwa sebanyak 20 juta surat suara pada pemilu yang dilaksanakan pada Rabu (1/7/2020) dipalsukan.
Selama pemilu kepresidenan terakhir, dia memperkirakan sebanyak 10 juta pemilih adalah palsu.
"Amendemen Konstitusi mulai berlaku."

"Amendemen ini berlaku tanpa melebih-lebihkannya atas kehendak rakyat," kata Putin sebagaimana dilansir Daily Mail setelah dia menandatangani Perintah Eksekutif.
"Kita telah melakukan keputusan ini bersama, sebagai sebuah negara," ujar Putin.
Tak hanya memperpanjang "cengkeraman" Putin di Rusia, perubahan Konstitusi itu juga akan melarang pernikahan sesama jenis dengan landasan "iman kepada Tuhan adalah nilai inti" dalam masyarakat Rusia.
• Ucapan Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis dari Soekarno, tapi Akhirnya Rela Kunjungi AS
Konstitusi baru akan menekankan pada pentingnya UU Rusia di atas UU Internasional.
Putin mengusulkan perubahan Konstitusi sejak Januari dan bersikeras merasa layak untuk menjabat lagi serta meminta pemilu terkait hal tersebut.
Pemungutan suara tidak diwajibkan secara hukum karena perubahan telah disetujui oleh Parlemen dan dicap oleh Mahkamah Konstitusi Negara.
Pemilihan yang sebelumnya dijadwalkan pada 22 April lalu terpaksa ditunda karena wabah virus corona.
Selama proses pemilu terjadi pada Rabu (1/7/2020), banyak laporan kecurangan terjadi, seperti para pemilih dipaksa dan peraturan lain yang tidak sesuai prosedur, serta pemalsuan suara.
Analisis menunjukkan beberapa kawasan melaporkan tingkat partisipasi mendekati 100 persen.
Semakin tinggi jumlah pemilih, semakin besar kemungkinan amendemen Konstitusi disetujui.
Hal itu menunjukkan adanya "dugaan" bahwa surat suara "ya" yang mendukung perubahan Konstitusi dimasukkan ke kotak suara.
• Kondisi Madina Terkini pasca Terjadi Kerusuhan, Polisi Amankan 17 Orang, Penjelasan Kapolres
Pihak Kremlin telah membantah bahwa hasil pemungutan suara merupakan pemalsuan.
Ketua Komisi Pusat Pemilu Ella Pamfilova menolak klaim ini pada Jumat, dan mengatakan bahwa hasil dari pemilu otentik dan legitimasi mereka tidak bisa dibantah.
"Hasil pemungutan suara dilakukan dengan transparansi tinggi," ujar Pamfilova.
Vyacheslav Volodin, Juru bicara Negara Bagian Duma, mengatakan pada Jumat kemarin bahwa anggota parlemen rendah Rusia akan mulai bekerja pada RUU yang menerapkan amendemen sesegera mungkin tanpa mengambil tradisi liburan musim panas mereka.
(*)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi Pimpin Rusia sampai 2036, Putin Tanda Tangani Perintah Eksekutif")
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul : Kembali Pimpin Rusia Sampai 2036, Vladimir Putin Rupanya Mati-matian Berupaya Jauhkan Putri-putrinya dari Politik dan Media, Bahkan Sampai Gunakan Identitas Palsu