Breaking News

Lion Air Group Pangkas 146 Karyawan di Bandara Kualanamu

Pihak Angkasa Pura II Bandara Kualanamu membenarkan bahwa Lion Air Group melakukan pemangkasan karyawan hingga lebih seratusan orang

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Indra Gunawan
Suasana counter check in Batik Air di Bandara Kualanamu, Deliserdang, tampak sepi pada Senin (6/7/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Pihak Angkasa Pura II Bandara Kualanamu membenarkan bahwa Lion Air Group melakukan pemangkasan karyawan hingga lebih seratusan orang di wilayah kerja Kualanamu.

Total, ada sebanyak 146 karyawan Lion Air Group yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya saat ini.

Meski demikian, pelayanan penerbangan tetap berjalan seperti biasa.

Airport Duty Manager Bandara Kualanamu, Abdi Negoro yang dikonfirmasi menyebut, secara resmi pihak Lion Group tidak ada menyampaikan informasi tentang jumlah pasti karyawan yang kontrak kerjanya tidak diperpanjang.

Ia menyebut atas hal ini pihak Angkasa Pura II Bandara Kualanamu hanya berharap agar ke depannya tidak ada timbul gejolak.

"Kalau laporan resmi sama kita tidak ada berapa orang jumlahnya (yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya). Tapi berdasarkan informasi dari Lion Ait Group yang kita dapatkan ada sekitar 146 orang. Kita harapkan tidak ada timbul gejolak lah di sini, kalau udah ada (gejolak) baru urusan kita. Sekarang inikan manajemen sendiri-sendiri," kata Abdi Negoro, Senin (6/7/2020).

Abdi mengaku penerbangan masih tidak terganggu karena dalam satu hari hanya ada sekitar 32 penerbangan Lion Air Group saat ini.

Rinciannya sekitar 22 penerbangan Lion Air sementara Wings Air ada 4 dan Batik Air ada 6.

"Sekarang selama situasi Covid-19 cuma 32 penerbangan. Padahal dulu mereka itu dalam satu hari bisa 60 sampai 70 penerbangan. Paling dominan kan Lion Air Group," kata Abdi Negoro.

Ia mengatakan secara keseluruhan untuk saat ini penerbangan di Bandara Kualanamu hanya sekitar 50 penerbangan baik yang berangkat maupun yang datang.

Jumlah itu sudah termasuk penerbangan kargo.

Rata-rata untuk penerbangan yang paling banyak masih mendominasi tujuan Jakarta.

Pasien Positif Covid-19 Terus Bertambah di Asahan, Pria Berusia 77 Tahun Dimakamkan di Medan

Diketahui, Lion Air Group sebelumnya mengumumkan pengurangan tenaga kerja Indonesia dan asing (expatriate).

Metode pengurangan berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang.

"Lion Air Group sedang berada di masa sulit dan menantang, atas kondisi pandemi Covid-19 serta memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.

Keputusan pengurangan karyawan itu diambil sebagai strategi mempertahankan kelangsungan perusahaa.

Danang mengatakan, pihaknya telah merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal.

Sejak mulai beroperasi kembali yang dijalankan secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15% dari kapasitas normal yakni rata-rata 1.400 - 1.600 penerbangan per hari.

"Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal di jaringan domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," katanya.

Lion Air Group melakukan pembicaraan bersama mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan pengahasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi, semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya.

Kebijakan-kebijakan tersebut telah dilaksanakan pada Maret, April, Mei, Juni sampai waktu yang belum ditentukan.

Ia mengatakan, apabila kondisi perusahaan kembali pulih secara bisnis, operasional serta pendapatan, maka karyawan yang tidak diperpanjang kontrak kerja akan diprioritaskan untuk memiliki kesempatan kembali bekerja di Lion Air Group.

"Kami berterima kasih atas dukungan seluruh karyawan dan dari berbagai pihak hingga sampai saat ini masih beroperasi, dengan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan normal kembali," katanya.

Lion Air Group masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan strategi dan langkah lainnya yang akan diambil guna tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus meminimalisir (mengurangi) beban yang ditanggung selama pandemi Covid-19.

(dra/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved