Update Covid19 Sumut 9 Juli 2020

OTG Positif Covid-19 Namun Tak Tunjukkan Gejala, Ini Penyebabnya

Kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan kelompok orang yang berpotensi menyebarkan virus lebih luas lagi apabila masih bersinggungan dengan orang

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN MEDAN/Maurits
Juru bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (SGTPP) Covid-19 Mardohar Tambunan 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan kelompok orang yang berpotensi menyebarkan virus lebih luas lagi apabila masih bersinggungan dengan orang lain.

Saat ini Kota Medan tercatat tengah melakukan pemantauan terhadap lebih dari 600 warga berstatus OTG.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan mengatakan para OTG yang juga positif virus corona ini memang rentan jadi penular.

Namun diakui tracing yang dilakukan perlu karena OTG juga adalah seseorang yang terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukkan gejala klinis sedang atau berat.

"Setelah diperiksa meski positif tapi tidak ada pneumonia, berarti dia OTG. Tapi swab positif, bukan rapid," ujarnya, Kamis (9/7/2020).

Dr Dohar menjelaskan, ada beberapa sebab yang membuat para OTG meski positif namun tak menunjukkan gejala yang jelas.

Dr Dohar mengatakan setidaknya ada 5 hal yang membuat seorang OTG tak memperlihatkan gejala.

Dua di antaranya adalah imunitas tubuh yang kuat serta tidak adanya penyakit penyerta (komorbit).

Umumnya para lansia atau orang tua yang punya penyakit komorbit seperti jantung, paru, diabetes dan lainnya bisa memperparah kondisi apabila terjangkit virus corona.

"OTG pasti imunitasnya kuat, kedua, viral loadnya terlalu sedikit, ketiga bisa karena infeksi ulang, keempat bisa saja dia karena bolak balik terpapar, dan kelima termasuk penyakit komorbit yang tidak ada," katanya.

Lebih lanjut dr Dohar mengatakan, para pasien berstatus OTG tetap harus menjalani perawatan.

Namun perawatan tersebut tidak harus langsung di Rumah Sakit Rujukan covid.

Karena tidak menunjukkan gejala, pasien positif berstatus OTG bisa melakukan isolasi mandiri di rumah jika memadai dan Dinas Kesehatan Pemko Medan juga menyediakan fasilitas di gedung P4TK namun dengan syarat kondisi pasien isolasi tidak memadai.

"Kadang kan ada orang parno, kadang begini afa yanh positif swab jadi takut. 'Waduh aku ke rumah sakit lah' katanya. Gak perli sebetulnya, dengan pemeriksaan foto thorax kalau hasilnya tidak ada pneumonia dia OTG bisa isolasi secara mandiri," pungkasnya.

Sementara itu, ledakan kasus baru Covid-19 di Sumut kembali terjadi. Dalam waktu 24 jam terakhir, pasien positif bertambah sebanyak 109 kasus baru pada Kamis (9/7/2020) pukul 16.00 WIB.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan bahwa total pasien terpapar virus Corona berjumlah 2.085 orang di Sumut.

"Update data COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 9 Juli 2020, pasien positif metode PCR bertambah 109 kasus baru dengan total berjumlah 2085 Orang," ungkapnya saat konfrensi pers.

Pasien positif aktif Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit yang ada di Sumut berjumlah 1.456 pasien.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada pasien sembuh dari virus corona yaitu bertambah sebanyak 11 orang.

"Pasien meninggal dunia akibat positif virus corona bertambah 5 orang menjadi 115 orang. Sementara pasien sembuh total menjadi 514 orang," tutur Whiko.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan sebanyak 8 orang dalam sehari.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 252 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1690 orang," ungkap Whiko

Whiko menyebutkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.

Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid-19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid-19. Pemerintahan provinsi Sumatera Utara ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa penambahan pasien terpapar virus corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan.

"Saudara-saudara sekalian ini gambaran yang sangat tegas yang bisa kita lihat bahwa penambahan kasus baru masih terus terjadi. Pembawa virus ini masih berada di tengah-tengah kita, inilah yang berkali-kali disebutkan sebagai orang tanpa gejala," beber Whiko.

Data Nasional

Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona yang masih terjadi di masyarakat menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.

Informasi terbaru kasus Covid-19 ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Kamis (9/7/2020) sore.

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis pukul 12.00 WIB, diketahui ada penambahan 2.657 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan saat ini totalnya ada 70.736 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

"Kami mendapatkan hasil konfirmasi positif sebanyak 2.657 orang, sehingga akumulasinya sekarang menjadi 70.736 orang," ujar Achmad Yurianto.

Jumlah 2.657 kasus baru merupakan angka terbanyak sejak awal pencatatan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Angka tersebut didapatkan dari pemeriksaan terhadap 23.832 spesimen dari 12.554 orang yang diperiksa dalam sehari.

Menurut data yang dipaparkan Yurianto, penambahan terbesar terdapat di Jawa Barat. Angkanya pun terbilang besar.

"Penambahan cukup banyak dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus," ujar Yurianto.

Berikutnya, ada Jawa Timur dengan 517 kasus baru, DKI Jakarta mencatat 284 kasus baru, Sulawesi Selatan ada 130 kasus baru, dan Sulawesi Utara dengan 126 kasus baru.

Provinsi lain yang mencatat penambahan kasus di atas 100 pasien adalah Jawa Tengah dengan 120 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 108 kasus baru, dan Sumatera Utara dengan 108 kasus baru.

Berdasarkan data dalam periode yang sama, diketahui ada penambahan 1.066 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan tidak lagi terinfeksi virus corona ada 32.651 orang.

Namun, Yurianto masih menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 8-9 Juli 2020, ada 58 pasien Covid-19 yang tutup usia. "Sehingga, totalnya menjadi 3.417 orang," kata Yurianto.

(Can/Tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved