Breaking News

Kapolsek Percutseituan Dicopot

Sarpan, Saksi Kasus Pembunuhan yang Diduga Dianiaya, Sudah Berhari-hari Tak Pulang, Ini Kata Anaknya

Sarpan, saksi kasus pembunuhan, yang diduga mendapat penganiayaan dari oknum polisi, dikabarkan sudah beberapa hari ini tidak ada di rumah

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Chandra Simarmata
Kondisi rumah Sarpan yang beralamat di Jalan Sidomulyo Gang Seriti Pasar 9 Desa Sei Rotan Dusun XIII Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang memang tampak sepi dan tak ada aktivitas, Jumat (10/7/2020). 

"Sudah tiga hari memang mereka tidak ada di rumah. Jendela dan pintu itu terkunci," ujar pria yang tak ingin namanya disebutkan, Jumat (10/7/2020).

Pria yang menyewa kios di depan rumah Sarpan ini mengatakan, istri Sarpan juga turut ikut bersama Sarpan.

"Ini pun sekarang ada CCTV dipasang di luar rumah. Jadi ini siapa yang datang dan terlihat CCTV pasti bisa terekam,” katanya.

Kronologi

Diketahui, Sarpan mengaku telah menjadi korban penganiayaan saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Percutseituan.

Sarpan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan seorang buruh bangunan bernama Dodi Sumanto. Adapun tersangka dalam kasus pembunuhan ini adalah pria bernama Anjar.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi saat Dodi dan Sarpan melakukan renovasi rumah di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar 9 Desa Sei Rotan Kecamatan Percutseituan, pada 2 Juli 2020 lalu.

Dalam pengusutan kasus ini, polisi mengamankan pelaku Anjar. Sedangkan Sarpan turut diperiksa di mapolsek sebagai saksi.

Namun, pemeriksaan saksi Sarpan diduga tak berjalan sebagai semestinya.

Ia diperiksa selama berhari-hari, hingga akhirnya keluarga dan puluhan warga melakukan aksi unjuk rasa di Mapolsek Percutseituan. Massa menuntut pembebasan Sarpan.

Ia juga diduga mendapat perlakuan tidak menyenangkan selama menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan.

Jelas terlihat bekas-bekas lebam di sebagian tubuh dan wajahnya saat Sarpan menunjukkan diri di depan awak media, Selasa (7/7/2020) sore.

Sarpan menceritakan kejadian awal dirinya sebagai saksi pembunuhan.

"Kejadiannya Kamis sekitar jam 3 ada pembunuhan. (Korban) Dicangkul sama yang namanya Anjas. Setelah itu dibawalah saya ke TKP Percutseituan, diproseslah saya di sana, ditanyai gini-gini, pelakunya si Anjas," ucapnya yang ditemui di kawasan Simpang Jodoh Tembung, Kabupaten Deliserdang, Selasa.

Sambil memperlihatkan wajah dan tubuhnya yang lebam dan terlihat biru, Sarpan secara lugas menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan pukulan demi pukulan yang dilakukan oknum polisi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved