Update Covid19 Sumut 11 Juli 2020

Bangkitkan Ekonomi Medan di Masa New Normal, Ini Strategi USU dan Kadin Sumut

Dampak pandemi sangat besar terhadap aspek perekonomian. Mulai dari pariwisata, jasa keuangan, pendidikan, hingga transportasi.

TRIBUN MEDAN/RECHTIN
PEMERINTAH Kota Medan bersama Universitas Sumatra Utara kembali melakukan webinar sesi kedua tentang Kesiapan dan Solusi Bidang Ekonomi dan Pelaku Usaha Menghadapi New Normal. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Kota Medan bersama Universitas Sumatra Utara kembali melakukan webinar sesi kedua. Pada sesi ini, topik yang diambil adalah Kesiapan dan Solusi Bidang Ekonomi dan Pelaku Usaha Menghadapi New Normal yang dilakukan melalui aplikasi zoom meeting. 

Dalam webinar kali ini, yang menjadi narasumber adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Wahyu Ario Pratomo dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumut Ivan Iskandar Batubara.

Dalam paparannya, Wahyu menerangkan, dampak pandemi sangat besar terhadap aspek perekonomian. Mulai dari pariwisata, jasa keuangan, pendidikan, hingga transportasi.

"Dampak Covid-19 terhadap perekonomian lebih dirasakan oleh negara maju. Negara Asia (China, India dan Indonesia) diproyeksikan mengalami krisis ekonomi tahun 2020. Namun melonjak perekonomian nya di tahun 2021," ujar Wahyu.

Bioskop Buka 29 Juli, Ini Panduan Nonton saat New Normal

Menurut Wahyu, terdapat dua sisi strategi yang bisa dilakukan untuk pemulihan ekonomi Kota Medan. Pertama, sisi permintaan dan yang kedua sisi penawaran.

Dari sisi permintaan, yang pertama adalah keharusan untuk menjaga daya beli masyarakat dengan kegiatan produktif. Kemudian mempermudah prosedur investasi, serta mendorong belanja pemerintah yang lebih produktif dan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kemudian juga sangat penting mendorong masyarakat untuk mengonsumsi barang-barang lokal khususnya yang dihasilkan UMKM," ujarnya.

Kemudian, terang Wahyu dari sisi penawaran terdapat empat aspek strategis. Yang pertama adalah memberikan insentif berupa keringanan pajak baik kewenangan pusat maupun kewenangan daerah. Restrukturisasi uang bagi pelaku usaha yang tetap beroperasi atau tidak melakukan PHK.

Mendorong sektor ekonomi yang memiliki peran penting dalam penyerapan Tenaga Kerja dan pertumbuhannya yang tinggi yaitu Akomodasi, Makan dan Minum serta perdagangan besar dan eceran.

"Mengurangi biaya produksi perusahaan melulu pengurangan beban usaha, harga barang yang stabil, dan infrastruktur yang mendukung," terang Wahyu.

Sambut New Normal, RSUD Sidikalang Dairi Benahi Fasilitas ICU

Yang terakhir dalam rekomendasi pemulihan ekonomi Kota Medan yang dipaparkan Wahyu, perlu adanya perluasan dan kemudahan aksesibilitas pasar melalui digitalisasi pasar bagi UKM.

Senada dengan Wahyu, Ketua Kadin  Sumut Ivan Iskandar Batubara menilai perlu adanya kesadaran warga akan resiko penularan dengan selalu berlalu disiplin protokol kesehatan.

"Para pelaku usaha harus dapat tumbuh dan unggul. Di mama harus memiliki gairah kuat untuk melanjutkan bisnis," katanya.

Ivan kemudian membagi fasenya menjadi tiga fase, yakni new normal, next normal, dan post normal.

"Kita menyadari perlu adanya peran multipihak dalam pemulihan perekonomian ini. Oleh karena itu kita buat gagasan berupa Kolaborasi GACB. Di mana G itu pemerintah, A itu akademisi, C itu komunitas dan B adalah pelaku usaha," ungkap Wahyu.

"Collaborative behaviour changes sebagai kunci keberhasilan," tutupnya.(cr14/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved