GEMPA HARI INI: Gempa Tektonik di Pantai Barat Banda Aceh M 5,5, BMKG Imbau Warga Tenang
Hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 07.58.46 WIB wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN-MEDAN.com, Medan -
Wilayah Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa pada hari ini, Senin (13/7/2020).
Melalui paparan tertulis, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menuturkan bahwa gempa bumi terjadi di Pantai Barat Banda Aceh.
"Hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 07.58.46 WIB wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,4," tutur Rahmat Senin (13/7/2020).
Episenter gempa bumi terjadi di jarak 120 kilometer Barat Daya Kota Banda Aceh.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,12 LU dan 94,32 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km arah Barat Daya Kota Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 34 km," sambungnya.
Lebih lanjut dia juga menerangkan terkait jenis dan mekanisme gempa bumi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault )," terangnya.
Dampak gempa bumi bagi masyarakat sekitar adalah adanya getaran nyata dalam rumah.
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Banda Aceh III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Sabang dan Sigli II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," lanjutnya.
Dari pantauan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, hingga saat belum ada laporan yang masuk kepada mereka terkait kerusakan akibat gempa tersebut.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," sambungnya.
Dia juga menuturkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi akan adanya Tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," terangnya.
Tambahnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda adanya gempa susulan.
"Hingga hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 08.11 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ungkapnya.
Rahmat juga mengharapkan semua warga sekitar agar tidak terprovokasi akan USU yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," lanjutnya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," pungkasnya.
(cr3/tri bun-medan.com)