TERUNGKAP Motif Pembunuhan Anggota Geng Motor di Percutseituan

Kapolsek Percutseituan AKP Ricky Pripurna Atmaja membeberkan motif pembunuhan anggota geng motor bernama Richard Kesuma.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Kapolsek Percutseituan AKP Ricky Pripurna Atmaja memaparkan kasus pembunuhan di Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang, Percutseituan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kapolsek Percutseituan AKP Ricky Pripurna Atmaja membeberkan motif pembunuhan anggota geng motor bernama Richard Kesuma.

"Kali ini, kita akan memaparkan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain, yang melanggar pasal 338 dengan korban Richard Kesuma (16), warga Seantis, Tanjung Selamat," ujar Ricky, Selasa (21/7/2020).

"Kejadiannya pada Minggu (19/7/2020) sekira pukul 04.00 WIB, kemudian personel Reskrim, Sabhara, dan Intel Polsek Percutseituan mengecek TKP, dibantu oleh Tim Inafis Polrestabes Medan," lanjutnya.

Richard Kesuma ditemukan tewas dengan kondisi berlumur darah dengan dua luka tusukan di dada dan perut.

Dari hasil penyelidikan, korban tewas setelah ditikam oleh pelaku Legianto alias Anto Dower (46).

Jenazah warga Desa Saentis, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang, itu ditemukan di Jalan Perhubungan, Desa Laudendang, pada Minggu (19/7/2020) pagi.

AKP Ricky menjelaskan bahwa korban ditusuk oleh pelaku saat terjadinya bentrokan antara geng motor versus warga di lokasi penemuan jenazah korban.

"Pelaku mengaku kesal lantaran korban dan teman-temannya yang diduga geng motor melintas sambil konvoi di perkampungan warga," kata AKP Ricky.

Dari hasil penyelidikan polisi menemukan sejumlah barang bukti terkait kasus pembunuhan tersebut.

Diantaranya sebilah pedang yang digunakan menusuk korban dan sepeda motor korban yang masih berlumur darah.

"Pengakuan pelaku, kakinya ditembus panah yang diduga dari kelompok geng motor. Sehingga dia emosi dan mengambil samurai dan mengejar geng motor hingga menikam korban," ujarnya.

Kronologis tewasnya korban bermula dari adanya iring-iringan geng motor dari enam komunitas melintas di perkampungan warga di Gang Karto dan terlibat bentrok dengan kelompok lain.

Namun saat melarikan diri ke arah Jalan Perhubungan, satu sepeda motor kelompok geng motor tersebut terjatuh dan ditinggalkan begitu saja.

"Ketika mereka mencoba mengambil sepeda motor yang tinggal, korban terjatuh, saat itulah korban diserang oleh pelaku hingga tewas," ungkap AKP Ricky.

Dikatakan AKP Ricky, pelaku terungkap saat Anto Dower membuat laporan ke Polsek Percuseituan, sehari setelah penemuan mayat korban.

Dalam laporannya tersebut, Anto Dower mengaku menjadi korban oleh kelompok geng motor.

Dari penyelidikan, polisi mencurigai pengakuan Anto Dower yang berada di lokasi saat kejadian. Setelah ditelusuri ditemukan fakta bahwa Anto yang menikam korban.

"Kita cocokkan laporan korban dengan saksi di lokasi. Hasilnya meyakinkan bahwa pelaku penikaman adalah Anto Dower, dibuktikan dari samurai yang digunakan dan sepeda motor yang dilihat di lokasi kejadian," kata Ricky Pripurna.

Dari pemeriksaan, akhirnya pelaku mengakui perbuatannya membunuh korban.

Polisi kemudian melakukan reka adegan.

Dari 27 reka adegan yang diperagakan pelaku di Mapolsek Percutseituan, korban tewas akibat pendarahan di paru-paru akibat ditikam korban di dada hingga ke bagian leher dan perut.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved