Perjuangan Siswa SMP Belajar Daring, Pinjam Ponsel Tetangga dan Jual Tisu Untuk Beli Paket Internet

Pembelajaran daring saat ini menjadi problematika bagi siswa yang tidak memiliki ponsel berbasis android

Editor: Juang Naibaho
HO
Tasya menjajakan tisu di perempatan traffic light di Kota Medan, Minggu (26/7/2020). Uang hasil penjualan tisu itu dimanfaatkan Tasya untuk beli paket internet guna pembelajaran daring. 

"Pengen banget punya HP dan ingin bergabung dengan teman-teman untuk kembali belajar, semoga pandemi ini cepat berlalu agar tidak ada lagi belajar online," ucapnya.

Ditemui di tempat terpisah, Nova Ariyani, ibu Tasya tampak sedang menjahit sebuah alas keset kaki di sebuah rumah sederhana yang ia tempati bersama ketiga anaknya.

Nova yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dan penjahit keset kaki ini juga turut mengungkapkan rasa sedihnya belum mampu membelikan Tasya ponsel untuk belajar.

"Dia ini belum punya handphone, jadi kalau dia mau belajar ini pakai punya tantenya. Diakan sudah SMP, jadi belajar online tidak ada HP ini kan susah. Kadang kasihan juga saya melihat dia. Beli paket terus, kalau iya ada duit kalau tidak ya bagaimana saya belikan dia paket. Inipun pekerjaan saya begini lah (jahit alas kaki) sama pembantu rumah tangga," ujar Nova.

Wanita berusia 40 tahun ini hari-harinya membuat 20 keset kaki dengan penghasilan total Rp 45 ribu per hari. Dengan kondisi serba pas-pasan ini, ia mengakui belum mampu membelikan HP untuk anaknya.

"Jahit alas kaki ini untuk makan sehari-hari. Kalau uang dari bekerja di tempat orang itulah untuk bayar sewa rumah. Itulah kami tutup lobang gali lobang tiap hari.

Tasya sempat pernah bilang mau beli handphone, 'mak beli handphone lah mak' tapi saya suruh dia bersabar jika nanti ada rezeki saya beli. Kesulitan ini karena juga saya yang kerja sendiri. Awaklah emak awaklah ayah," tutur Nova.

Nova mengungkapkan bahwa anaknya cukup rajin belajar.

"Dia mulai belajar jam 8, sarapan dulu baru pergi ambil HP, biar ada paketnya ya jualan lah dia. Sempat juga dia mengeluh 'sampai kapan lah ya mak kayak gini'," ujarnya.

Tambahnya, Nova berharap agar sang anak dapat berhasil di kemudian hari dan tercapai segala cita-cita anaknya.

"Harapannya ini sampai sukseslah dia sekolah, jangan sampai kayak awak yang tidak sekolah gitu. Kalau bisa tercapailah cita-cita dia," pungkas Nova.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved