Fakta-fakta Ledakan Dahsyat Lebanon, Mirip Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, Ribuan Orang Luka-luka

Presiden Donald Trump mengatakan telah diberi informasi, mengenai peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).

Editor: AbdiTumanggor
STR via AFP
Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020. 

Lebanon Mencekam, Sebanyak seratusan Orang Tewas dan 4000 Lainnya Alami Luka-luka. Diprediksi Korban Tewas Akan Bertambah. Stok Makanan untuk 6 Juta Warga Habis Terbakar.

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Donald Trump mengatakan telah diberi informasi, mengenai peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).

Trump mengatakan telah mendapatkan informasi dari para Jenderal militer Amerika Serikat, kemungkinan adalah sebuah serangan bom.

Ledakan besar yang mengguncang Beirut pada hari Selasa (4/8/2020) sore, menewaskan lebih dari 70 orang.

Ledakan itu meratakan banyak bangunan di area pelabuhan dan merusak gedung-gedung di seluruh ibukota. 

Ledakan juga menimbulkan awan jamur raksasa. Lebih dari 3.000 lainnya terluka, dengan banyak korban tewas masih terkubur di reruntuhan.

Dalam wawancara resmi di Gedung Putih, Washington DC, Trump menjawab pertanyaan seorang wartawan, yang mengkonfirmasi bahwa ledakan tersebut adalah bukan kecelakaan.

"Berdasarkan pendapat dari beberapa Jenderal yang saya temui tentang ledakan ini. Mereka berpendapat ini bukan ledakan dari sebuah pabrik manufaktur. Menurut mereka yang tahu lebih baik dari saya, ini adalah sebuah bentuk serangan, ini adalah bom", ujar Trump yang dikutip dari Kompas TV.

Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump. (reuters)

Hancurkan Stok Gandum Libanon, 300 Ribu Orang Kehilangan Rumah, Korban Tewas 100 Orang.

Ledakan Beirut, Selasa (4/8/2020) juga menghancurkan silo penyimpanan gandum, makanan pokok bagi lebih dari 6 juta orang warga Libanon.

Silo penyimpanan gandum Beirut berkapasitas 120.000 ton gandum stok gandum sebulan untuk Libanon.

Namun saat ledakan, silo Beirut hanya berisi tidak lebih dari 15.000 ton gandum kata Ahmed Hattit, kepala serikat importir gandum, kepada koran lokal Al-Akhbar.

Hattit mengatakan cadangan ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama satu setengah bulan dan mengatakan ada empat kapal yang mengangkut kargo dengan total 28.000 ton gandum yang belum merapat di pelabuhan.

Pascaledakan ini, aktivitas impor ekspor dialihkan ke Tripoli, kota terbesar kedua Libanon.

Libanon mengalihkan empat kapal yang membawa gandum ke pelabuhan di Tripoli.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved