Dokter Medan Meninggal Kena Covid19
Angka Nakes Positif Covid-19 di RS Haji Tinggi, Dinkes Sumut: Kita Sudah Beri Masukan
Saat dikonfirmasi, Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Khainir Akbar Yusuf menyebutkan dirinya tak ingin dikonfirmasi.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
Alwi menjelaskan angka yang cukup besar ini dapat berdampak kepada penularannya terhadap pasien apabila penyebarannya meluas di seluruh layanan di RS Haji.
"Tergantung tingkat sebarannya itu. Karena mereka yang lebih tahu tingkat sebarannya seperti apa. Artinya kalau tersebar di seluruh layanan pasti akan berdampak kepada pasien," tegasnya.
• 30 Orang Positif Covid-19 di RSU Haji Medan, 1 Dokter dan 1 Perawat Meninggal, RS Tetap Beroperasi
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, dr Aris Yudhariansyah membenarkan bahwa kluster ini sebagai yang terbesar.
Aris menerangkan bahwa hingga saat ini rumah sakit tersebut masih beroperasi.
"Ya, terbesar, jadi itu kebijakan direkturnya, karena pegawainya kan banyak. Kita dari Gugus Tugas sudah melakukan pengimbauan," bebernya.
Bahkan Aris menyebutkan bahwa terdapat dua tenaga medis, dokter dan perawat Rumah Sakit Haji Medan yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
"Dokter Aldreyn yang bertugas sebagai spesialis anastesi itu beberapa minggu lalu meninggal. Juga satu perawat yang meninggal minggu lalu, Rasyidah Ulfa," bebernya.
Amatan Tri bun, sekitar pukul 12.40 WIB kondisi rumah sakit tersebut tetap beroperasi seperti biasa. Terlihat cukup ramai aktivitas dari luar gedung baik pengunjung maupun tenaga medis.
Kendaraan roda dua dan roda empat juga cukup banyak yang diparkirkan.
• MENGHARUKAN Perawat Meninggal Suspek Covid-19 Disalatkan di Halaman RS Haji Medan
Juru Bicara GTPP Mayor Kes dr Whiko Irwan menyebutkan bahwa data yang terkonfirmasi positif dari 31 orang pekerja di Rumah Sakit milik Pemprov Sumut tersebut.
"Yang sudah ada hasil swab PCR 28 orang positif. Dan ada dua lagi nakes yang sempat dirawat dan meninggal, seorang dokter dan perawat. Tercatat ada 31 orang yang dilakukan swab," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa umlah ini didapat dari swab PCR sejak 12 Juli hingga awal Agustus 2020.
"Jumlah ini hasil pemeriksaan sejak 12 Juli sampai dengan awal Agustus," tutur Whiko.
Lebih lanjut, Whiko menyebutkan bahwa dari 30 tenaga kesehatan tersebut terdapat tiga dokter.
"Dari 30 orang, tiga dokter swab PCR positif dan isolasi mandiri," sebutnya.(vic/tri bun-medan.com)