Update Kondisi Gunung Sinabung di Karo
Brimob Diterjunkan untuk Bersihkan Desa Terdampak Erupsi Gunung Sinabung
Kondisi Desa Naman Teran, Kabupaten Karo, penuh abu akibat erupsi Gunung Sinabung yang tak kunjung berhenti hingga Jumat (14/8/2020)
TRIBUN-MEDAN.COM - Kondisi Desa Naman Teran, Kabupaten Karo, penuh abu akibat erupsi Gunung Sinabung yang tak kunjung berhenti hingga Jumat (14/8/2020).
Menilik hal ini, Brimob Polda Sumut menurunkan personelnya untuk membantu warga membersihkan desa, Jumat (14/8/2020).
"Kegiatan ini dalam program Ops Aman Nusa II dan siap memberikan support sebagai wujud Bhakti Brimob untuk masyarakat. Diharapkan dengan kehadiran personel Brimob di lokasi kejadian, dapat meningkatkan moral masyarakat sekitar yang terkena dampak dari erupsi Gunung Sinabung," ungkap Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi.
Sebanyak 30 personel Brimob yang dipimpin Ipda Indra P Sihite diturunkan dalam melaksanakan giat Ops Aman Nusa II.
Adapun lokasi pembersihan yang dilakukan Brimob yakni, tempat ibadah, rumah warga, fasilitas umum dan perkantoran desa.
• HARI INI Aktivitas Gunung Sinabung Alami Peningkatan Pesat, Arah Angin Berubah ke Kabanjahe
• Gunung Sinabung Meletus lagi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2.100 Meter
Aktivitas erupsi meningkat
Gunung Sinabung memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan sejak beberapa hari terakhir.
Hingga Jumat (14/8/2020) pagi, data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung memperlihatkan aktivitas fluktuatif.
Bahkan, jika dilihat dari alat pendeteksi getaran (seismic) aktivitas tremornya masih terus tinggi.
"Aktivitas Gunung Sinabung sampai saat ini memang masih tinggi, dengan rekaman tremor yang masih terus menerus," ujar Kepala Pos Sinabung, Deri Al Hidayat.
Deri menjelaskan, rekaman tremor yang cukup besar dengan intensitas yang terus menerus terjadi mulai pukul 21.30 WIB malam tadi hingga saat ini.
Dengan amplitudo mulai dari 0,5 hingga 50 mm, dengan dominan 2 mm.
"Sampai saat ini masih terus fluktuatif, dengan status masih di level III," katanya.
Deri mengatakan, untuk saat ini arah angin mulai berubah dari sebelumnya yang mengarah ke Timur-Tenggara (Berastagi), dan sekarang sudah mengarah ke Tenggara-Selatan (Kabanjahe).
Dengan masih tingginya aktivitas kegempaan dan tremor, untuk itu potensi terjadinya erupsi masih terus ada.
Untuk itu, dirinya meminta agar masyarakat tetap menaati arahan yang telah diberikan oleh pemerintah dan menjauhi zona merah.
(mft/tribun-medan.com)