Driver Ojol Kejang-kejang dan Meninggal Dunia di Dekat Lampu Merah Aksara, Ini Keterangan Kepolisian
Korban merupakan supir gojek membawa penumpang seorang wanita dengan tujuan ke Jalan Madong Lubis.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga sekitar Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung sontak geger dengan penemuan sesosok mayat.
Terkait penemuan mayat ini, Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja menguraikan secara detail proses penemuannya.
"Tempat penemuan mayat tersebut ada di Jalan Letda Sujono di depan toko baju dekat lampu merah aksara Kecamatan Medan Tembung pada hari Sabtu (15/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (16/8/2020).
"Identitas korban, namanya Riki (24), seorang lelaki yang sehari-hafinya sebagai driver ojol yang beralamat di Jalan Sempurna, Dusun II Mawar, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan," ungkapnya.
Terkait penemuan mayat ini juga, pihak kepolisian juga meminta keterangan saksi.
• Terkuak Mayat Aktor Bollywood yang Diduga Bunuh Diri Ternyata Sudah 2 Hari Lamanya, Tak Ada Wasiat
"Seorang saksi Yuli Novelia (27), warga sekitar Jalan Makmur, Pasar 7 Tembung Kelurahan Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan menuturkan bahwa korban merupakan supir gojek membawa penumpang seorang wanita dengan tujuan ke Jalan Madong Lubis," ungkapnya.
Namun, sesampainya di Jalan Letda Sujono di dekat lampu merah aksara tepatnya di toko penjualan baju korban mengatakan pada penumpangnya untuk meminta berhenti sebentar.
"Saksi melihat kondisi korban kurang sehat, kemudian saksi pun menyetujui berhenti sejenak, namun saat berhenti korban langsung kejang-kejang," lanjutnya.
Saksi dan warga sekitar berusaha memberi pertolongan pada korban dan menghubungi keluarga korban.
• Pemilik Bengkel Kaget Temukan Mayat di Bak Truk, Ini Penjelasan Polres Binjai
"Lalu pawas dan orangtua korban membawa ke rumah sakit Mitra Medica dan sesampainya di Rumah Sakit Mitra Medica korban meninggal dunia," tambahnya.
Pihak kepolisian kemudian meminta keterangan dari pihak keluarga terkait riwayat sakit korban.
"Menurut keterangan dari orangtua korban mengatakan bahwasanya korban ada mengalami penyakit jantung, dan orangtua korban tidak ada merasa keberatan dengan membuat pernyataan untuk tidak di otopsi," pungkasnya.(cr3/tri bun-medan.com)
