Update Covid19 Sumut 21 Agustus 2020
Jumlah Dokter Meninggal Akibat Corona Bertambah, Tenaga Medis Keluhkan APD Kurang Memadai
Sebagian masih mengeluhkan kurangnya APD. Beberapa dokter memakai masker N95 selama 7 hari baru kemudian diganti
T R IBUN-MEDAN.com -
Jumlah tenaga medis yang meninggal akibat covid-19 terus bertambah.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Medan per 13 Agustus 2020 , jumlah dokter yang meninggal akibat terpapar covid-19 sudah mencapai delapan orang.
Hal yang sama juga terjadi dengan perawat yang ada di Sumut, di mana berdasarkan keterangan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI Sumut, sudah terdapat lebih dari 100 perawat di Sumut yang terpapar covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Sumut dr Edy Ardiansyah SpOG mengatakan bahwa di beberapa lokasi ketersediaan APD belum memadai.
Sementara di beberapa lokasi, ketersediaan APD dapat dikatakan cukup.
"Di beberapa lokasi kita akui memang sudah memadai atau sudah cukup Alat Pelindung Diri yang tersedia. Namun memang di beberapa lokasi, APD untuk tenaga medis juga belum memadai," ujar Edy saat ditanyai mengenai kondisi dokter di tengah wabah pandemi covid-19.
Edy menuturkan bahwa di masa wabah, semua profesi menanggung resiko yang sama dalam hal terpapar virus.
"Kita ketahui bahwa dalam kondisi wabah siapa saja bisa terkena, profesi apapun itu bukan cuma dokter. Untuk itu sebenarnya, terlebih di masa wabah menular ini diperlukan pencegahan dari semua lapisan masyarakat," katanya.
Ia menuturkan bahwa diperlukan pengawasan secara berkelanjutan dari Organisasi Profesi khusus nya tenaga kesehatan untuk mengimbangi wabah yang bersifat dinamis.
"Karena kondisi wabah ini sifatnya dinamis kita harus terus lakukan pengawasan. Kita tahu yang dipersiapkan pemerintah sudah yang terbaik, namun di beberapa sisi masih ada yang kurang karena faktor-faktor tertentu," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Medan, dr. Wijaya Juwarna Sp-THT-KL mengatakan beberapa tenaga kesehatan di Medan masih mengeluhkan kekurangan APD.
"Sebagian masih mengeluhkan kurangnya APD. Beberapa dokter memakai masker N95 selama 7 hari baru kemudian diganti," ungkap dr Wijaya kepada T r ibun-Medan.com, Minggu (2/8/2020).
Dikatakannya, pihaknya sudah berusaha untuk selalu berkoordinasi dengan rumah sakit maupun dokter untuk memastikan ketersediaan APD untuk para tenaga medis ini.
"Mengenai APD, IDI senantiasa berkoordinasi dengan RS dan para dokter untuk senantiasa memenuhi kebutuhan APD. Juga setiap pemberitaaan dan rapat di DPRD kita selalu berusaha menyuarakan," katanya.