Motif Pembunuhan Siswa SMP di Deliserdang, Polisi Menduga Dendam Disertai Perampokan

Polresta Deliserdang saat ini masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan Nick Wilson (13) alias Dimas, siswa SMP Negeri 2 Galang

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / ist
Foto semasa hidup Nick Wilson alias Dimas, siswa SMP Negeri 2 Galang yang menjadi korban pembunuhan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Satuan Reserse Kriminal Polresta Deliserdang saat ini masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan Nick Wilson (13) alias Dimas, siswa SMP Negeri 2 Galang yang tinggal di Desa Ujung Rambe, Kecamatan Bangun Purba, Deliserdang.

Beberapa motif disimpulkan oleh pihak kepolisian atas kematian korban yang cukup sadis ini.

Selain motif perampokan polisi juga mengendus adanya dugaan motif dendam.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus mengatakan saat ini pihaknya masih terus memeriksa saksi-saksi.

Selain pihak keluarga, penuidik juga meminta keterangan teman-teman korban.

"Motif sementara dirampok karena berdasarkan keterangan ibunya dia keluar dari rumah dengan menggunakan sepeda motor (Yamaha Jupiter Z). Inikan fakta-fakta dan saat kita temukan sepeda motornya juga tidak ada. Makanya kita simpulkan sementara motifnya perampokan," ucap Muhammad Firdaus.

Meski begitu, ia tak memungkiri adanya dugaan motif dendam di balik pembunuhan Nick Wilson.

Dugaan ini mencuat lantaran jasad korban ditemukan dalam karung di aliran sungai merah Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa.

Korban dalam keadaan terikat di dalam karung. Bagian kepala berada di luar, sedangkan bagian leher hingga kaki terbungkus di dalam karung.

"Dendam bisa jadi dan bisa sajalah. Karena kondisinya saat ditemukan seperti itu (terbungkus). Yang jelaskan motif lainnya ingin menghilangkan jejak juga pelaku ini. Karena di dalam karung itu jugakan ada pemberatnya (batu) dibuat supaya tidak ditemukan lagi dia," kata Fidaus.

Karena pelaku ada niat untuk menghilangkan jejak, sambung Firdaus, maka tidak menutup kemungkinan pelakunya adalah orang dekat atau orang yang dikenal oleh korban.

"Ya perampok ini kadang ada yang mau meninggalkan korbannya begitu saja tapi ada juga yang memang mau menghilangkan jejak. Ya (karena menghilangkan jejak kemungkinan orang dekat) bisa saja. Betul itu. Mohon doanya lah," kata Muhammad Fidaus.

Sementara itu, isak tangis keluarga pecah ketika jenazah tiba di rumah duka Minggu siang.

Sebelumnya jasadnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan proses autopsi.

Tidak lama sampai pihak keluarga pun langsung memakamkan jasad korban di di pemakaman muslim.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved