Ingat Brenton Tarrant? Pria Pembantai 51 Jemaah Masjid Christchurch, Kabarnya Sebelum Dijatuhi Vonis

Setelah sebelumnya memecat pengacaranya dan memutuskan membela diri, dia bisa saja berbicara pada hari terakhir sidang hukumannya.

Istimewa
Brenton Tarrant (28), pria asal Australia yang disebut sebagai pelaku penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). 

TRI BUN-MEDAN.com - Pada hari ketika kata-kata puitis cinta dari seorang putri kepada ayahnya yang terbunuh membuat banyak orang menangis di ruang sidang.

Penganut supremasi kulit putih yang membunuhnya dan 50 jamaah lainnya di dua masjid mengatakan tidak akan berbicara sebelum dihukum.

Terdakwa Brenton Harrison Tarrant telah mengaku bersalah atas pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan terorisme atas serangan Maret 2019.

Setelah sebelumnya memecat pengacaranya dan memutuskan membela diri, dia bisa saja berbicara pada hari terakhir sidang hukumannya.

Pengadilan Tinggi Christchurch Selandia Baru dijadwalkan menjatuhkan vonis pada Kamis (27/8/2020) hari ini.

Tetapi pria Australia berusia 29 tahun itu mengatakan kepada hakim pada Rabu (26/8/2020), dia tidak berencana untuk mengatakan apa-apa.

Sebagai gantinya seorang pengacara yang siaga akan membuat pernyataan singkat atas namanya.

Selama tiga hari pertama persidangan, 90 orang yang selamat dan anggota keluarga memberi tahu hakim tentang rasa sakit dan akibat serangan itu.

Banyak yang mengatakan Hakim Cameron Mander harus menjatuhkan hukuman maksimum yang tersedia, seumur hidup di penjara tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Sidang telah memberikan beberapa derajat katarsis.

tribunnews
Weedad Mohamedhosen menyampaikan kesaksian atas kebrutalan terdakwa Brenton Tarrant pada hari ketiga persidangan di Pengadilan Tinggi Christchurch, Selandia Baru, Rabu (26/8/2020). (AFP/JOHN KIRK-ANDERSON / POOL)

Beberapa memilih untuk meneriaki pria bersenjata itu dan menunjuk-nunjuk ke wajahnya.

Yang lain memanggilnya monster, pengecut, tikus.

Beberapa membacakan ayat-ayat Alquran atau menyapanya dalam bahasa Arab.

Beberapa berbicara dengan lembut kepada Tarrant dengan mengatakan mereka memaafkannya.

Sara Qasem berbicara tentang ayah tercintanya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved