Dokter di Medan Meninggal Karena Covid
Enam Dokter di Medan Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Sepanjang Bulan Agustus 2020
Terdapat 10 dokter yang meninggal di masa pandemi covid-19. Sembilan di antaranya dinyatakan meninggal akibat covid-19.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kembali terjadi untuk kedua kalinya, dalam satu hari dua dokter di Medan meninggal dunia dikabarkan akibat covid-19. Yakni pada tanggal 12 Agustus dan 31 Agustus 2020.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia cabang Medan, terdapat 10 dokter yang meninggal di masa pandemi covid-19. Sembilan di antaranya dinyatakan meninggal akibat covid-19.
Sementara di Sumut, total 14 dokter yang meninggal dunia.
Sebanyak 10 dokter dari Medan, dan empat lainnya berasal dari Labuhanbatu Utara, Langkat, Padang sidempuan, dan Kisaran.
Sepuluh dokter yang meninggal dunia dari IDI Medan, yakni dr Ucok Martin Sp P (17 Maret 2020), dr Anna Mari Ulina Bukit (4 Mei 2020) dr Irsan Nofi Hardi Nara Lubis Sp S (18 Mei 2020),
dr Aldreyn Asman Aboet Sp AN, KIC (17 Juli 2020), dr Andika Kesuma Putra, Sp P (K) (1 Agustus 2020), dr Ahmad Rasyidi Siregar Sp B (4 Agustus 2020), dr Dennis (12 Agustus 2020), dr Sabar Tuah Barus Sp A (12 Agustus 2020), dr Daud Ginting Sp PD FINASIM (30 Agustus 2020) dan dr Edwin P Marpaung Sp OT (30 Agustus 2020).
• BREAKING NEWS: IDI Kembali Berduka, Dua Dokter di Medan Meninggal Akibat Covid-19
Sementara dari IDI Kisaran adalah dr Herwanto SpB, dari IDI Labuhan Batu Utara dr Maya Norismal Pasaribu, dari IDI Padang Sidempuan dr M Hatta Lubis, SpPD dan dari IDI Langkat dr H Muhammad Arifin Sinaga.
"Semoga darmabakti, dedikasi, dan pengabdian beliau akan menjadi suri teladan dan menjadi pendorong semangat bagi tenaga kesehatan dan relawan medis lainnya yang sedang berjuang melawan Covid-19," ujar Ketua IDI Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna Sp THT-KL.
Ia juga mengatakan perlu diadakan usaha untuk mengurangi jumlah dokter yang berguguran dari hari ke hari.
"Pertama, para Dokter diharuskan untuk tetap memakai APD yang standar. Petakan dan pisahkan segera RS yang khusus menangani covid 19 dan non-covid 19," terangnya.
• Lagi, Terpapar Covid-19, Seorang Dokter di Medan Meninggal Dunia
Ia juga menyarankan agar dokter yang berusia di atas 50 tahun untuk lebih banyak beristirahat dan mengatur jadwal dalam bekerja.
"Sejawat dokter yang berusia di atas 50 tahun mengatur waktu polinya tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga," tuturnya.(cr14/tri bun-medan.com)